Rakornas Muay Thai Profesional Indonesia 2017 Dihadiri Perwakilan dari Sumatera Hingga Papua
Muay Thai Profesional Indonesia (MPI), wadah organisasi profesional olahraga bela diri Muay Thai di Indonesia, sukses menggelar rapat koordinasi
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Muay Thai Profesional Indonesia (MPI), wadah organisasi profesional olahraga bela diri Muay Thai di Indonesia, sukses menggelar rapat koordinasi nasional (rakornas) yang baru kali pertama dihelat.
Rakornas yang dilaksanakan di Hotel Yasmin Karawaci, Tangerang tersebut, digelar sejak Jum`at (28/4) hingga Minggu (30/4). Berbagai praktisi, pegiat, maupun ofisial Muay Thai dari berbagai kota di Indonesia, datang untuk mengikuti rakornas ini.
"Rakornas ini merupakan jawaban dari berbagai pertanyaan oleh sejumlah sasana atau gym olahraga Muay Thai di berbagai provinsi, dalam pembentukan wadah maupun pembinaan pelatih, atlet, hingga wasit di daerah-daerah," ungkap Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Noor Aman, dalam kata sambutannya saat pembukaan Rakornas MPI 2017.
Namun di sisi lain Noor Aman juga berharap, hasil dari rakornas ini tak hanya sekadar memantapkan MPI dari sisi organisasi semata.
Banyak hal lain yang wajib diperhatikan MPI, khususnya dalam hal pembinaan atlet pasca-pensiun dari olahraga asal Thailand ini.
"Dalam hal kesejahteraan harus juga diperhatikan, sehingga kelangsungan hidup atlet bisa setidaknya seimbang setelah pensiun," kata pimpinan pusat BOPI tersebut.
Pada penyelenggaraan rakornas MPI 2017, puluhan peserta yang mewakili sasana maupun komunitas dari berbagai provinsi saling berbagi informasi, perkembangan maupun pengetahuan dasar penjurian, teknik dasar, dan aturan pertandingan, seputar Muay Thai.
Berbagai perwakilan asal sejumlah kota di Sumatera, Kalimantan, hingga Merauke (Papua), menghadiri rakornas ini.
"Sudah saatnya MPI menggelar rakornas dalam melebarkan sayapnya ke berbagai pelosok daerah di Indonesia. Potensi para peserta asal luar Jakarta ini tak hanya dalam pengembangan sasana maupun organisasi MPI, tapi juga dalam hal menggelar event-event seperti kejuaraan atau turnamen profesional Muay Thai di tingkat daerah," papar Ketua Panitia Pelaksana Rakornas MPI 2017 Jerry Luhukay.
Menurut promotor asal sasana Zealot Muay Thai ini, MPI cukup terkejut dengan antusiasme para peserta, terutama dalam hal mencari dan berbagi ilmu olahraga bela diri ini.
"Dalam rakornas ini kami menciptakan suasana komunikatif antara para peserta dengan para pengurus, wasit, dan pelatih MPI. Sehingga suara dari daerah pun bisa tersalurkan ke pusat, guna mencari solusi yang tepat dalam memajukan Muay Thai di Indonesia," katanya.
"Seperti contoh, peserta asal Merauke yang menyatakan belum memiliki pelatih yang mumpuni. Mereka juga memerlukan penataran para pelatih Muay Thai, guna menghasilkan atlet-atlet profesional Muay Thai asal Papua. Ini harus kami bantu guna memajukan kualitas para petarung serta organisasi MPI," tambahnya.
Pasca-rakornas MPI 2017, para peserta bakal membentuk tim formatur guna pencarian calon-calon pemimpin MPI di tingkat provinsi.
Para calon tersebut bakal diboyong ke musyawarah MPI, yang kemudian diangkat menjadi pimpinan MPI di provinsi masing-masing