Tony Suwono Geser Ardi Kurniawan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 2017
Atlet cabang olahraga dirgantara Paralayang yang disiapkan untuk Asian Games 2018, mendapat ujian sesungguhnya di kawasan Waduk Gajah Mungkur
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Atlet cabang olahraga dirgantara Paralayang yang disiapkan untuk Asian Games 2018, mendapat ujian sesungguhnya di kawasan Waduk Gajah Mungkur, Wonogiri, yang dikenal para pilot Gantolle (Layang Gantung) dan Paralayang sebagai kawasan legendaris untuk meningkatkan kemampuan terbang lintas alam.
Meski membela daerah mereka masing-masing dalam Kejuaraan Nasional dan Kejuaraan Terbuka Lintas Alam Paralayang 2017 di Bukit Joglo, Desa Sendang, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, 13-17 September, ke-18 pilot (sebutan untuk atlit olahraga dirgantara), yaitu 8 putri dan 10 puta, tetap tampil ngotot.
Sadar, bahwa awal 2018 akan dipilih 12 pilot (5 putri dan 7 putra) sebagai regu nasional Indonesia untuk AG ‘18, mereka memberikan kemampuan terbaiknya.
Sebanyak 84 pilot (sebutan bagi atlet olahraga dirgantara) dari 10 propinsi dan 3 negara Asia; India, Singapura dan Thailand mengikuti kejuaraan khusus nomor Lintas Alam Terbatas (Race To Goal).
Mereka harus melewati tepat di atas beberapa titik dalam soal dengan waktu tercepat. Alat navigasi GPS (Global Positioning System) yang wajib dibawa semua pilot, merekam jejak terbang mereka, yang menentukan perolehan nilai.
Pada Ronde II, Jum’at (15/9/2017), pilot asal DKI Jaya, Tony Suwono berhasil menggeser pilot Pelatnas Ardi Kurniawan dari peringkat teratas yang ia pegang pada Ronde I, Kamis (14/9) ke peringkat ketiga.
Sementara pilot Pelatnas lainnya; Roni Pratama (Jawa Timur), peraih medali perunggu Piala Asia II Lintas Alam 2017 dan Thomas Widyananto (Jawa Tengah), peraih empat medali emas SEA Games 2011, menempel ketat diperingkat kedua dan keempat. Adapun pilot DKI Jaya lainnya, Michael Tagi melengkapi peringkat Lima Besar.
Meski tidak ada kelas khusus putri, pilot Pelatnas juga menempati Tiga Besar; Lis Andriana, (Kalimantan Timur) Ike Ayu Wulandari (Jawa Timur) dan Nofrica Yanti (Sumatera Barat).
Sedangkan di Kelas Beregu, para pilot pulau Jawa menguasai Tiga Besar; Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. Tidak ada pembatasan jumlah pilot 2 setiap daerah. Namun untuk Kelas Beregu, hanya nilai empat pilot terbaik yang dihitung, gabungan pilot putri dan putra.
Untuk Kejuaraan Terbuka, peringkat Empat Besar tetap sama dengan hasil Kejuaraan Nasional. Namun pilot putra senior Thailand, Sarayut Chinpongsatorn, peraih medali emas nomor Lintas Alam SEA Games 2011 Indonesia, membuktikan ia sudah akrab dengan alam Indonesia dan berada diperingkat kelima. Ia menggeser Michael Tagi dengan selisih nilai hanya sembilan.