INASGOC Jalin Kerjasama dengan Enam BUMN
Nilai sponsorship dari enam BUMN itu mencapai Rp 500 miliar di kategori sponsor prestige.
Penulis: Reynas Abdila
TRIBUNNEWS.COM - Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) semakin percaya diri menghadapi 10 bulan terakhir menuju Asian Games 2018 Jakarta-Palembang.
Kerjasama sponsorship sebagai salah satu dari empat sumber pemasukan utama INASGOC sudah terwujud dalam bentuk penandatanganan sponsorship dengan enam Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Inagurasi penandatangan kerjasama sponsorship itu dilakukan INASGOC dengan PT Telekomunikasi Indonesia, PT Telekomunikasi Seluler Indonesia (Telkomsel), PT Bank Negara Indonesia (BNI), PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), PT Bank Mandiri, dan PT Pertamina di Kantor Wakil Presiden RI, Medan Merdeka Utara, Jakarta, Rabu (25/20/2017).
Disaksikan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, yang juga Ketua Pengarah Asian Games 2018, momen penting itu dilakukan Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir dengan Direktur Utama PT Telekomunikasi Indonesia, Alex J Sinaga, Direktur Utama PT Telekomunikasi Seluler Indonesia, Ririek Adriansyah, Direktur Utama PT Bank Negara Indonesia, Achmad Baiquni, Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia, Suprajarto, Wakil Direktur Utama PT Bank Mandiri, Sulaiman A. Arianto, dan Direktur Utama PT Pertamina, Elia Massa Manik.
"Ini momen penting dan patut dicatat serta diberikan penghargaan. Dengan keterlibatan BUMN tersebut, maka jika ada atlet Indonesia yang menjadi juara dan menerima medali di background mereka ada logo-logo brand Indonesia, bukan brand asing," ucap Jusuf Kalla seperti keterangan yang diterima Tribunnews.
"Kami bersyukur dan berterima kasih atas komitmen sponsorship yang diberikan enam BUMN untuk mendukung pendanaan Asian Games 2018. Sponsorship merupakan satu dari empat sumber pemasukan utama INASGOC, selain penjualan hak siar, penjualan tiket masuk ke venue, serta penjualan merchandise. Oleh sebab itu, dengan sudah terealisasi kerjasama sponsorship ini, maka saya yakin Asian Games 2018 akan berjalan sukses," ujar Ketua Pelaksana INASGOC, Erick Thohir.
Enam perusahaan tersebut berpartisipasi di kategori sponsor prestige, sehingga slot untuk kategori tersebut sudah terisi penuh.
Nilai sponsorship dari enam BUMN itu mencapai Rp 500 miliar.
Keterlibatan enam perusahaan dalam negeri itu juga patut diapresiasi karena INASGOC memberikan prioritas kepada perusahaan nasional demi mewujudkan sukses ekonomi sebagai salah satu sukses yang ingin dicapai dalam Asian Games 2018 ini, selain suskes penyelenggaraan, prestasi, dan adminsitrasi.
"Dalam negosiasi dengan sponsor Asian Games 2018, INASGOC tidak akan hanya menimbang nilai bisnis, tapi memberikan prioritas kepada perusahaan-perusahaan Tanah Air jika memang ada konflik kepentingan sponsorship di antara beberapa brand yang bermain di pasar yang sama. Hal itu sesuai dengan arahan Pak Wapres, Jusuf Kalla, yang juga Ketua Dewan Pengarah agar dengan memberikan kesempatan kepada perusahaan dalam negeri, maka perekonomian nasional juga bergerak selama Asian Games berlangsung," tambah Erick yang juga Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).