Timnas Soft Tennis Indonesia Lewati Fase Awal di Test Event Soft Tennis Road to Asian Games 2018
Menjalani sejumlah laga di babak pertama ajang Test Event Soft Tennis Road to Asian Games 2018, 10 atlet soft tenis putra dan putri
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG - Menjalani sejumlah laga di babak pertama ajang Test Event Soft Tennis Road to Asian Games 2018, 10 atlet soft tenis putra dan putri belum menemukan hambatan yang berarti.
Melawan Filipina, Nepal, dan Taiwan (China Taipei), skuad soft tenis Indonesia mampu mereguk kemenangan.
Dalam sejumlah pertandingan, terjadi perolehan skor telak rata-rata 4-0 dan 4-1.
Namun demikian, tim soft tenis yang bakal berlaga di Asian Games 2018 harus belajar dari peningkatkan performa permainan tim lawan. Hal ini diakui oleh dua pelatih timnas soft tenis Gularso Muljadi dan Medi Mulyono.
Berlaga di Komplek Lapangan Tenis Bukit Asam, Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan, Gularso dan Medi melihat masih ada kesalahan-kesalahan yang tidak perlu terjadi pada para pemain.
Sejak awal, Medi dan Gularso sudah meminta para pemainnya untuk berlaga semaksimal mungkin, meski sifat pertandingan hanya uji coba.
"Anak-anak seharusnya menjaga konsentrasinya layaknya pertandingan ini adalah sungguhan, bukan sebatas uji coba. Memang kesalahan kecil dapat ditolerir, tapi itu harus jadi bahan evaluasi saat usai laga ini. Ini adalah kesempata untuk pengalaman lebih banyak sebelum Asian Games," kata Medi, pelatih tim putri.
"Para pemain harus melihat kesalahan dan kekurangan yang terjadi. Lagi-lagi yang harus dipahami bagaimana dengan konsentrasi, pemikiran selama bertanding, dan melihat suasana yang ada," ujar Gularso, pelatih tim putri.
Kedua pelatih kembali menyarankan bahwa para pemain harus makin siap ketika menghadapi lawan yang makin berkualitas.
Artinya, melihat lagi semua yang terjadi di lapangan, terutama saat memasuki fase laga selanjutnya dan bertemu dengan Korea Selatan dan Jepang.
Sampai berita ini dibuat, sejumlah atlet soft tenis Indonesia masih menjalani laga, karena pertandingan sempat tiga kali ditunda lantaran turun hujan dan menunggu waktu untuk dikeringkan.