Usai Direnovasi Jelang Asian Games 2018, Ini Sejarah Singkat Istora Senayan
Di awal tahun ini, perhelatan Daihatsu Indonesia Masters akan menjadi turnamen yang akan merasakan perubahan Istora Senayan pascarenovasi.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Sapto Nugroho
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Jelang Asian Games 2018, Istora Senayan menjadi salah satu bangunan yang mengalami renovasi di lingkungan Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Ruang tambahan di bagian bawah telah dihilangkan dan dibangun secara terpisah dengan gedung utama.
Jika dilihat dari luar memang tak banyak yang berubah dari bangunan tersebut, karena renovasi dilakukan dengan tujuan untuk mengembalikan Istora Senayan ke desain aslinya.
Di awal tahun ini, tepatnya pada 23-28 Januari 2018, perhelatan Daihatsu Indonesia Masters akan menjadi turnamen yang akan merasakan perubahan Istora Senayan pascarenovasi.
Baca: Dalam Hal Ini, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) Jadi Stadion Terbaik di Dunia
Namun, tahukah anda, bahwa Istora Senayan sebetulnya punya sejarah panjang bagi perkembangan olahraga Indonesia.
Istora yang merupakan kependekan dari Istana Olahraga adalah salah satu bangunan yang berada di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta Pusat.
Gedung olahraga ini dibangun pada 24 Agustus 1962.
Baca: Jelang Indonesia Masters 2018, PBSI Masih Disibukkan Pembenahan Venue
Kala itu, Istora Senayan sengaja dibangun untuk kelengkapan sarana dan prasarana dalam rangka Asian Games 1962.
Selain digunakan untuk ajang Asian Games, SEA Games, dan PON, Istora Senayan juga pernah menyelenggarakan pertandingan olahraga internasional yang memerlukan arena tertutup.
Baca: Tahun 2018 PBSI Fokus pada Delapan Kejuaraan Ini
Pertandingan-pertandingan olahraga berskala internasional yang pernah berlangsung di Istora Senayan antara lain pertandingan tinju tingkat dunia yang mempertemukan Mohammad Ali vs Rudie Lubbers pada 1973, dan kejuaraan tinju kelas bantam yunior IBF yang menampilkan petinju andalan Indonesia, Ellyas Pical, serta sejumlah kejuaraan bulu tangkis dunia. (*)