Christian Hadinata: Para Pebulutangkis Muda yang Ikut Audisi di Pekanbaru Memiliki Semangat Tinggi
Rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Pekanbaru dibuka dengan tahap screening yang diadakan di GOR Angkasa pada Sabtu (24/7).
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PEKANBARU - Rangkaian Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Pekanbaru dibuka dengan tahap screening yang diadakan di GOR Angkasa pada Sabtu (24/7/2018).
Pada tahap ini, lebih dari 570 peserta yang berasal dari enam kategori yakni U-11 Putra, U-11 Putri, U-13 Putra, U-13 Putri, U-15 Putra, dan U-15 Putri, unjuk kemampuan di hadapan Tim Pencari Bakat PB Djarum.
Dalam tahapan ini, setiap peserta bertanding dengan lawan yang sesuai kategori usia masing-masing dalam durasi sepuluh menit.
Selama waktu pertandingan itu, Tim Pencari Bakat PB Djarum menyeleksi siapa saja peserta yang berhak melaju ke tahap turnamen.
Para legenda bulutangkis Indonesia serta pelatih PB Djarum yang termasukdalam Tim Pemantau Bakat, terdiri dari Christian Hadinata, Hastomo Arbi, Lius Pongoh, Yuni Kartika, Engga Setiawan, Basri Yusuf, Bandar Sigit, dan Sulaiman.
Dari hari pembuka Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis di Pekanbaru, sebanyak 210 peserta dinyatakan lolos tahap screening. Rincian sebagai berikut:
U-11 Putra: 32
U-11 Putri: 16
U-13 Putra: 72
U-13 Putri: 24
U-15 Putra: 50
U-15 Putri: 16
"Para pebulutangkis muda yang ikut audisi di Pekanbaru ini memang memiliki semangat yang tinggi. Namun ada perbedaan yang sangat terlihat antara peserta-peserta yang berasal dari klub dengan non-klub. Satu contoh, smash anak-anak klub itu memiliki ciri khas yaitu teriakan yang kencang ketika sudah mendapatkan poin. Hal itu bagus untuk menjatuhkan mental lawan dan bagi saya ini hal yang positif," kata Christian
"Tapi, latar belakang klub atau non-klub bukan menjadi acuan bagi kami di Tim Pencari Bakat," Christian, menambahkan.
Sementara, Program Associate Bakti Olahraga Djarum Foundation Abraham Delta Oktaviari mengapresiasi tingginya antusiasme masyarakat dengan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Pekanbaru.
Selain terletak di tengah Pulau Sumatera, secara umum gairah masyarakat setempat terhadap olahraga bulutangkis terus meningkat.
"Pekanbaru bisa dikatan sebagai barometernya bulutangkis di Sumatera. Terbukti dengan adanya GOR Angkasa yang memiliki 10 lapangan indoor bulutangkis, yang mampu mengakomodir minat masyarakat terhadap olahraga bulutangkis," jelas Abraham.
"Dan juga dari hasil pemantauan Tim Pencari Bakat, jumlah peserta hari ini di U-13 Putri dan U-13 Putra cukup dominan. Namun secara keseluruhan, besok pada tahap turnamen baru kita bisa lihat lebih jauh bakat dan teknik yang dimiliki para peserta. Kami optimis bisa mendapatkan atlet yang berkualitas," tambahnya.
Usai di Pekanbaru, PB Djarum akan melanjutkan Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis yang bergulir di 7 kota lainnya. Kota-kota tersebut adalah Balikpapan, Manado, Cirebon, Solo, Purwokerto, Surabaya, dan Kudus.
Para atlet yang berhasil lolos dari fase Audisi Umum di Pekanbaru akan melaju ke babak Final Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis, di GOR Djarum, Jati, Kudus, pada 7-9 September 2018.
Di tahap final ini mereka akan kembali berkompetisi dengan para atlet dari kota-kota lainnya sebelum akhirnya diumumkan siapa saja yang resmi diterima menjadi atlet PB Djarum.
Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 dapat diikuti oleh atlet putra dan putri berkewarganegaraan Indonesia dengan kategori U11 (berusia 6-10), U13 (untuk peserta dengan umur 11-12 tahun), dan U15 (untuk peserta dengan umur 13-14 tahun). Audisi akan dilakukan dalam bentuk kompetisi dengan sistem gugur.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui laman www.pbdjarum.org atau dengan mendaftarkan diri secara langsung sehari sebelum pelaksanaan Audisi Umum di GOR setiap kota audisi.
Peserta diwajibkan melakukan daftar ulang satu hari sebelum tahap seleksi (H-1) sesuai kota audisi pilihannya.