Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sebanyak 18 Pegulat Terbaik Indonesia Bakal Jalani Puasa dan Lebaran di Bulgaria

Sebanyak 18 pegulat terbaik Indonesia saat ini tengah berlatih di Sofia, Bulgaria, dalam persiapannya menghadapi kompetisi gulat Asian Games XVIII

Penulis: Toni Bramantoro
zoom-in Sebanyak 18 Pegulat Terbaik Indonesia Bakal Jalani Puasa dan Lebaran di Bulgaria
Humas PP PGSI
Sebanyak 18 Pegulat Terbaik Indonesia Bakal Jalani Puasa dan Lebaran di Bulgaria 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebanyak 18 pegulat terbaik Indonesia saat ini tengah berlatih di Sofia, Bulgaria, dalam persiapannya menghadapi kompetisi gulat Asian Games XVIII/2018. Mereka terdiri dari 12 pegulat putra dan enam pegulat putri.

Keberadaan mereka di Sofia, Bulgaria, atas ininsiatif kepengurusan Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) 2018-2022 pimpinan Trimedya Panjaitan. Bulgaria dipandang sebagai salah satu barometer kekuatan gulat di Eropa.

Oleh karena itu, pelatihan selama sekitar tiga bulan untuk Timnas Gulat Asian Games Indonesia diharapkan mampu meningkatkan kemampuan teknik disamping semangat juang mereka pada saatnya nanti.

Timnas Gulat Indonesia sudah berada di Bulgaria sejak 22 April lalu, dan mereka akan kembali ke tanah air pada 17 Juli mendatang. Ke-18 pegulat, yang didampingi empat pelatihnya, yakni Buyamin, Edem Abduraimov, Zulhaidir dan Fathur Rahman, hampir setiap hari berlatih tanding (sparring-partner) dengan para pegulat nasional Bulgaria.

Sebagian besar dari ke-18 pegulat Asian Games Indonesia ini sudah sering berlatih di luar negeri, termasuk menjalani pelatihan berbulan-bulan. Mereka harus meninggalkan keluarganya, istri, suami atau pacarnya. Beberapa pelatihan di luar negeri juga bertepatan dengan bulan ramadhan dan lebaran.

Oleh karena itu mereka menjalani ibadah puasa dan merayakan idul fitri tanpa didampingi keluarganya, kecuali teman-teman seperjuangan dalam latihan.

Salah satu pegulat yang harus menjalani pengorbanan itu adalah Dewi Ulfa. Pegulat putri kelahiran Samarinda, Kalimantan Timur, 13 April 1988 itu, termasuk yang paling senior di Timnas Gulat Asian Games Indonesia--dan pastinya paling senior di antara pegulat putri.

Berita Rekomendasi

"Ini untuk kesekian kalinya saya menjalani puasa dan lebaran tanpa keluarga, khususnya suami saya," papar Dewi Ulfa, yang suaminya, Faria Rofanda, adalah mantan pemain Timnas U-19 Indonesia.

Dewi Ulfa sudah beberapa kali menjalani proses pelatihan berbulan-bulan di luar negeri, baik untuk kepentingan pelatnas atau daerahnya--misalnya dalam persiapan menghadapi PON. Kaltim adalah salah satu provinsi yang sangat care pada cabor gulat.

Dewi Ulfa sendiri lahir dari keluarga pegulat. Enam saudara kandungnya juga pegulat, dua diantaranya sama-sama masuk Timnas Gulat Asian Games XVIII/2018 ini, yakni Ardiansyah dan Aliansyah.

Dewi Ulfa masih ingat, waktu terlamanya menjalani proses pelatihan di luar negeri adalah pada 2005, saat dia berada di Cina selama hampir enam bulan.

"Puasa dan lebaran disana. Memang sedih, tetapi saya tetap bahagia bisa berkumpul dengan warga negara Indonesia di KBRI. Saya juga selalu berhubungan dengan keluarga, khususnya mamah," papar Dewi Ulfa.

Dewi juga senang karena bisa berlatih di luar negeri bersama enam saudaranya, yakni H.Rudiansyah, Badriansyah, Komariah, Ardiansyah, Aliansyah, dan Iriansyah. Mereka pernah bersama-sama berlatih di Rusia.

Dewi Ulfa merasa beruntung memiliki suami seperti Faria Rofanda, yang walau usianya lebih muda namun sangat pengertian.

"Saya beruntung dan senantiasa bersyukur punya suami seperti dia. Faria sangat pengertian dan selalu memberi semangat. Walau jauh suami saya selalu mengingatkan saya akan tugas saya dan sholat saya," tutur Dewi Ulfa.

"Suami saya tak pernah melarang saya untuk terus menekuni olahraga gulat ini dengan syarat saya harus ingat sholat, dan menjaga aurat saya," papar Dewi Ulfa.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas