Akbar Kurniawan Sukses di Kejuaraan Indonesia One Nation Equestrian 2018
Kakak beradik atlet remaja berkuda ketangkasan Muhammad Akbar Maulana dan Muhammad Akbar Kurniawan kembali menuai sukses pada penampilannya
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, LEMBANG - Kakak beradik atlet remaja berkuda ketangkasan Muhammad Akbar Maulana dan Muhammad Akbar Kurniawan kembali menuai sukses pada penampilannya di Kejuaraan Indonesia One Nation Equestrian 2018, yang digelar Kamis hingga Minggu, 13-16 September di Detasemen Kavaleri Berkuda TNI-AD, Parongpong, Lembang, Jabar.
"Alhamdulillah, anak-anak tampil sesuai harapan," ungkap Ir.Fatchul Anas, ayah dari Maulana dan Kurniawan (Aan), yang juga pemilik klub berkuda Kurnia Stable itu.
Tampil di beberapa kategori Dressage dan Jumping, keluarga Fatrchul Anas membawa pulang dua gelar juara dari Preliminary Open dan 110 cm U-21 dengan speed-class. Dua gelar juara tersebut direbut oleh Aan, sapaan Muhammad Akbar Kurniawan.
Aan yang menunggang kuda Braveheart mencatat waktu 61.66 dt untuk mengungguli dua rider Anantya Riding Club, yakni Fatih Kamil (Antalya/65.36 dt) dan Rosad Natsir (Rocky Balboa/70.96 dt).
Aan juga berseteru di kelas 120 cm speed-class, namun putra bungsu keluarga Fatchul Anas ini hanya menempati urutan keenam setelah Yayat Subrata (Pegasus), Brayen Brata-colen (Aragon), Joko Susilo (Pegasus), Marco Wowiling (JB Stable-UBL), dan Yoel Ireno Momongan (NPC Elang 45).
"Saya tentunya harus lebih konsentrasi untuk meningkatkan prestasi Akbar dan Aan," kata Fatchul Anas.
'Indonesia One Nation" mementaskan seluruh ketegori yang biasa dikompetisikan di berbagai event equestrian, termasuk kelas 130 cm yang menjadi nomor puncak di Jumping.
Di nomor ini turut bertanding para rider yang menjadi andalan di equestrian Asian Games lalu, termasuk Ferry Wahyu Hadiyanto (Ferry Sutoyo) dan Kurniadi 'Adi Katompo' Mustopo.
Namun, keduanya tidak lagi menunggang kuda yang mereka naiki di Asian Games itu. Ferry yang di Asian Games menunggang kuda Faults Free, kini menaiki Granadine. Adi Katompo juga tak lagi bersama Capri's Pearl, namun menaiki Chianto Du Empo.
Setelah dua hari persaingan, pemenang kelas ini ditentukan lewat jump-off, dan Ferry yang merebut gelar setelah mencatat penalti terendah, dengan empat pelanggaran. Marco Wowiling (JB Stable-UBL/Comfortable), Marco Momuat (JB Stable-Charlie), Brayen Brata-colen (Aragon/Greta), dan Agung Riyanto (Bosco Pamulang-Zentola), sama-sama membuat clear-round di putaran kedua.
PEMBINAAN DI KLUB BAGUS
"Indonesia One Nation Equestrian Championship 2018' menjadi event berkuda ketangkasan pertama yang diselenggarakan pasca perhelatan kompetisi berkuda ketangkasan Asian Games XVIII/2018, di Jakarta International Equestrian Park (JIEP) Pulomas, Jakarta Timur.
Penampilan memukau para rider terbaik dari seantero Asia di event menakjubkan tersebut tampaknya memberi pengaruh signifikan terhadap keikutsertaan rider-rider Tanah Air di kejuaraan One Nation di Parongpong ini.
Buktinya, peserta 'One Nation' membludak, sehingga entries-nya mencapai hampir 800, pada seluruh kategori/kelas yang dipertandingkan. Bahkan di satu kategori pesertanya mencapai 80 entries, dan minimal 20-an entries.
"Ramai, ramai sekali, animo pesertanya luar biasa," ujar Nico Pelealu, salah satu rider legendaris Indonesia yang-seperti biasa-menjadi salah satu juri di jumping.
"Antusiasme dari para rider yang luar biasa untuk mengikuti event di Parongpong ini sekaligus membuktikan bagusnya proses pembinaan di klub-klub sangat bagus, Tinggal bagaimana interaksi dari para pembina di atas, juga di kepengurusan pusat, bagaimana kedepannya bisa mendapatkan rider-rider tangguh yang menjadi tumpuan prestasi," terang Nico Pelealu.
Nico Pelealu yang juga ayah dari rider Jumping & Eventing Albert Pelealu kemudian mengingatkan tugas berat yang diemban pengurus equestrian di tahun 2019, yakni menerjunkan rider-rider terbaiknya di kompetisi berkuda SEA Games 2019, di Filipina.
"Semua harus mengarah kesana," tegas Nico Pelealu.