Mantan Pegulat Rumania Bela Indonesia ke Kejuaraan Gulat Asean Senior
Persatuan Gulat Seluruh Indonesia mengirim 13 pegulat Indonesia ke kejuaraan Southeast Asian Senior Wrestling and Grappling Championship 2018, yang di
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persatuan Gulat Seluruh Indonesia mengirim 13 pegulat Indonesia ke kejuaraan Southeast Asian Senior Wrestling and Grappling Championship 2018, yang digelar di Manila, Filifina, 7-10 November 2018.
Ke-13 pegulat terdiri dari sembilan putra dan empat putri. Sembilan pegulat putra adalah Arif Suro Dinoyo, Supriono, Lulut Gilang Saputra, Agus Fajar, Puji Prastyo, Abdul Rochim, Dimas Septo Anugraha, serta Muhammad Adam Risqa dan Fahriansyah.
Empat pegulat putrinya; Shintia Eka Arfenda, Mutiara Ayuningtyas, Aifiya Kurniawati, dan Nastrusnicu Roxana Andreea.
Mereka didampingi tiga ofisial, yakni Fathur Rahman, Basuki Achmad, dan Santoso Putra.
"Pesertanya, disamping dari negara-negara Asia Tenggara, juga dari Australia," ungkap Fathur Rahman, yang sekaligus bertindak sebagai manajer tim, Rabu (7/11/2018) pagi dari Manila.
Di hari pertama kompetisi, Rabu ini, pegulat Indonesia turun di sembilan kelas. Yakni, empat putri, tiga grego dan dua freestyle.
"Yang putri semua tampil ke gelanggang hari ini," tutur Fathur, pelatih pegulat gaya bebas putri di Timnas Gulat Asian Games 2018 Indonesia.
Yang bermain di gaya grego, Arif Suro, Agus Fajar, Lulut Gilang Saputra-yang juga salah satu dari enam pegulat gaya grego di Timnas Gulat Asian Games Indonesia.
"Di gaya bebas putra, Puji Prastyo dan Fahriansyah bertanding hari ini," sebut Fathur Rahman.
Fahriansyah juga salah satu andalan Indonesia yang tampil di pentas gulat Asian Games 2018 baru lalu. Di kelompok putrinya, dari empat yang bertanding di Manila, hanya Mutiara Ayuningtyas yang masuk Timnas Asian Games 2018.
Fakhriansyah, Muhammad Adam Risqa Wibowo dan Nastrusnicu Roxana Andreea, berasal dari Pengprov PGSI Kalsel. Sementara 10 pegulat lainnya dari Pengprov PGSI Jatim.
"Kita harapkan bisa dibawa pulang tiga sampai lima medali emas," kata Hartono, Sekum Pengprov PGSI Jatim yang juga anggota Bidang Binpres PP PGSI.
Mereka yang diharapkan mampu merebut medali emas, di antaranya, Shintia Eka Arfenda, Mutiara Ayuningtyas dan Puji Prasetyo. Ketiganya masing-masing berkompetisi di kelas 50 kg gaya bebas putri, 60 kg gaya bebas putri dan 57 kg gaya bebas putra.
"Arif Suro dan Lulut kemungkinan juga bisa," tutur Hartono. Arif Suro 'bergulat' di kelas 77 kg gaya grego, sedangkan Lulut di kelas 86 kg gaya grego.
Harapan mendulang emas juga ada pada Fahriansyah, yang berkompetisi di kelas 97 kg gaya bebas. Pegulat Kalsel ini langganan juara nasional.
"Kita memang mengharapkan Fahriansyah bisa menyumbang medali emas untuk kontingen gulat Indonesia ini," papar Agus Pebrianto, pembina gulat Kalsel yang juga wakil ketua umum PP PGSI.
Namun, Agus masih enggan mengakui adanya peluang emas untuk Nastrusnicu Roxana Andreea, mantan pegulat nasional Rumania yang sudah menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) sejak beberapa tahun silam.
"Andreea baru tampil lagi setelah melahirkan, jadi mungkin masih perlu latihan keras untuk memulihkan kemampuannya seperti dulu," urainya.
Andreea sering berkompetisi di berbagai kejuaraan gulat Eropa, semasih memperkuat timnas Rumania. Setelah menjadi WNI, ia tampil di kejurnas dan sukses merebut medali emas kelas 76 kg gaya bebas putri di PON 2016, Jabar.