Peringati Hari Pahlawan Hatta Taliwang Gelar Turnamen Catur
Selain piala bergengsi, turnamen ini juga menggelontorkan hadiah total uang tunai sebesar Rp 55 juta, yang akan dibagikan kepada 100 peserta terbaik
Editor: Deodatus Pradipto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lebih dari 500 pecatur non-master dan master wanita di bawah 15 tahun mengikuti turnamen catur dalam rangka memperingati Hari Pahlawan.
Turnamen catur yang digelar di Gedung Gramari LAN, Jakarta pada Minggu(18/11/2018) ini memperebutkan Piala M Hatta Taliwang.
Hatta Taliwang mengatakan bahwa memperingati Hari Pahlawan sangat penting dilakukan, termasuk juga oleh para pecatur. Tujuannya agar mereka tidak lupa akan jasa, pengabdian, dan perjuangan para pahlawan bangsa ini di masa lalu.
"Turnamen ini dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Kita ingin kita semua, kawan-kawan pecatur dapat mengenang, mengingat, dan merenungkan bagaimana perjuangan para pahlawan. Jadi ini penting agar para pecatur tidak lupa dengan para pahlawan kita," kata Hatta.
Biasanya, selama ini turnamen catur digelar dengan piala hasil kerjasama Hatta Taliwang dengan beberapa tokoh politik dan aktivis, seperti Hariman Siregar dan Maruarar Sirait, namun turnamen kali ini hanya merebut piala tunggal atas nama Hatta Taliwang.
Menurut Hatta, hal itu sebagai bentuk penghargaan dari para aktivis dan politisi yang bergelut di dunia catur.
"Ini tunggal, hanya merebut Hatta Taliwang. Trophy ini sebagai penghargaan dari kawan-kawan karena saya sudah banyak menggelar turnamen-turnamen catur dan sukses luar biasa," kata Hatta yang juga aktivis senior ini.
Selain piala bergengsi, turnamen ini juga menggelontorkan hadiah total uang tunai sebesar Rp 55 juta, yang akan dibagikan kepada 100 peserta terbaik.
"Kami akan mengambil 100 peserta terbaik. Mereka semua akan dapat uang tunai. Untuk juara 1 sebesar 10 juta rupiah, juara 2 sebesar Rp 7.500.000, juara sebesar 3 Rp 5.000.000, dan seterusnya," ujarnya.
Dalam turnamen ini, peraturan permainan yang dipergunakan adalah peraturan FIDE terkini yang disesuaikan dengan peraturan Pengurus Besar Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) terbaru yang berlaku resmi mulai 1 Januari 2018.
Sementara, sistem pertandingan menggunakan sistem Swiss 10 babak. Di mana per babak menghabiskan waktu 30 menit. Batas WO adalah 10 menit. (Willy Widianto)