Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

WGM Medina Balas Kekalahan Irene dari Le Thanh Tu di Mongolia

WGM Medina Warda Aulia mengalahkan (2362) atas WGM Le Thanh Tu (2220, Vietnam) yang sehari sebelumnya mengalahkan IM Irene Kharisma Sukandar

Penulis: Deodatus Pradipto
zoom-in WGM Medina Balas Kekalahan Irene dari Le Thanh Tu di Mongolia
IST
WGM Medina Warda Aulia (2362) mengalahkan WGM Le Thanh Tu (2220, Vietnam) pada babak kedua Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia Timur Jauh di Hotel Premium Palace, Ulan Bator, Mongolia, Senin (8/4/2019). 

TRIBUNNEWS.COM, ULAN BATOR - Pertarungan keras akan terus mewarnai Kejuaraan Catur Zona 3.3 Asia Timur Jauh yang memasuki babak kedua di Hotel Premium Palace, Ulan Bator, Mongolia, Senin (8/4/2019).

Pertarungan keras itu ditandai dengan tumbangnya andalan tuan rumah GM Tsegmed Batchuluun (2547). Pecatur unggulan kedua ini dipecundangi oleh pecatur muda Filipina IM Paulo Bersamina (2444) di kategori Open.

“Dari enam pecatur Indonesia yang tampil, kali ini hanya dua yang berhasil mencetak kemenangan, yaitu WGM Medina Warda Aulia (2362) atas WGM Le Thanh Tu (2220, Vietnam) yang sehari sebelumnya mengalahkan Irene,” ujar Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PB Percasi Kristianus Liem dalam keterangan yang diterima Tribunnews.com, Selasa (9/4) malam.

“IM Irene Kharisma Sukandar (2384) bangkit dengan menaklukkan WFM Shania Mae Mendoza (2156, Filipina),” sambung Kristianus.

Selain dua pecatur perempuan itu, dua pecatur Indonesia ditahan remis.

Mereka adalah WIM Chelsie Monica Sihite (2227) yang melawan WGM Hoang Thi Bao Tram (2298, Vietnam) dan GM Susanto Megaranto (2523) melawan IM Nguyen Van Huy (2436, Vietnam).

Sedangkan di dua papan lainnya pecatur Indonesia terpaksa menelan kekalahan yaitu IM Novendra Priasmoro (2479) kalah dari IM Damsuren Batsuren (2444, Mongolia) dan Surya Wahyudi (2197) dipukul kalah oleh Uursaikh Agibileg (2403, Mongolia).

Berita Rekomendasi

“Medina membalaskan sakit hati Irene. WGM Le Thanh Tu yang pernah menjuarai turnamen sejenis pada tahun 2007, dihantam dengan bijak oleh Medina,” Jelas Kris.

“Lawan memainkan pertahanan Alekhine yang kurang populer. Artinya Le sudah mempersiapkan sesuatu kejutan,” imbuh Kris.

Kris mengkisahkan pertarungan srikandi Indonesia tersebut lebih kepada adu pemahaman catur dan bukan adu teori.

Medina menjawab pertahanan Alekhine dengan langkah konvensional 6.h3.

Sebagai pengendali buah putih Medina melepaskan peluang menguasi inisiatif permainan.

Pada langkah 16 Tu punya kesempatan mengambilalih inisiatif jika berani mengorbankan kualitas di petak e3.

Tapi Tu tidak seberani itu.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas