Anak Tukang Nasi Kuning Transformasi Jadi Atlet Trampoline
Tidak hanya pernah melakoni pekerjaan sebagai pemain sirkus di Bandung, Jawa Barat. Ternyata Yudha juga lahir dari keluarga sederhana.
Penulis: Theresia Felisiani
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Atlet cabang olehraga senam trampoline, Yudha Tri Aditya buka-bukaan soal perjalanan karirnya.
Tidak hanya pernah melakoni pekerjaan sebagai pemain sirkus di Bandung, Jawa Barat. Ternyata Yudha juga lahir dari keluarga sederhana.
Ditemui di Houbii Urban Adventure Park, Pondok Indah, Jakarta Selatan, Senin (22/4/2019) kemarin, Yudha tidak malu bercerita soal masa kecil dan latar belakang keluarganya.
"Ibu saya atlet ping pong, selalu menang di kejuaraan RT. Kalau saya dulu pas kelas 4 Sd pernah ikut artistic gymnastic," ucapnya.
Hal yang tidak pernah dilupakan oleh Yudha hingga kini ialah dimana saat kecil, dia sudah terbiasa melatih kelenturan tubuh.
"Ibu saya jualan nasi kuning, saya yang bertugas mengantar nasi kuning ke pembeli di sekitar rumah kami. Nah yang paling saya ingat, saya antar nasi kuning sambil koprol. Yah sampai di tangan pembeli nasi kuningnya sudah campur aduk. Mungkin karena saya sering koprol juga jadi mudah saja mencoba trampoline," tutur Yudha.
Baca: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 23 April 2019, Gemini Perhatikan Kesehatanmu! Libra Ada Kenaikan Gaji
Baca: Hari Ini KPU Bersama Kemenkeu Dijadwalkan Bahas Santunan untuk 132 Petugas Pemilu yang Meninggal
Selama bekerja menjadi pemain sirkus, lanjut Yudha, dirinya sering latihan gerakan sendiri bermodalkan tutorial dari youtube. Berawal dari coba-coba sampai akhirnya Yudha memberanikan diri mencoba peruntungan di Jakarta.
Nekat, hanya berbekal uang Rp 300 ribu, Yudha memberanikan diri ikut perlombaan di Houbii Urban Adventure Park. Alhamdulilah, satu emas dan satu perak bisa disabetnya.
Kian topcer Yudha dipanggil dalam platnas Asian Games dan mengikuti ajang di Asian Games 2018. Sayangnya di ajang tersebut, Yudha belum berhasil masuk ke final bersama rekannya Sindhu Aji.
Meski tidak berhasil membawa pulang emas di ajang Asian Games 2018, Yudha mengaku bangga bisa mewakili Indonesia. Kala itu, dia bercerita sempat mendapat pujian dari atlet Tiongkok yang meraih mendali emas.
"Dia bertanya saya berapa lama latihan? Saya jawab 3 bulan. Dia langsung kaget dan memuji saya. Karena di waktu singkat hanya tiga bulan bisa tampil di Asian Games," papar Yudha.
Kini Yudha tak pernah berhenti untuk selalu mengucap syukur atas nikmat yang berkali-kalii lipat dari pekerjaan terdahulu.
Dorongan dari keluarga dan teman-teman dan pelatih semakin meyakinkan Yudha untuk menjadi atlet handal yang mengharumkan nama Indonesia.
"Alhamdulilah dulu atlet trampoline hanya tiga, saya dari Jawa Barat, Kelvin dari Jambi dan Sindhu Aji dari Jawa Timur. Sekarang jumlah atlet trampoline ada 29 dari 9 provinsi. Cita-cita saya, mau mengangkat derajat orang tua dan keluarga karena saya dulu sempat diremehkan. Saya mau buktikan, saya bisa. Seorang anak pedagang nasi kuning, bisa jadi atlet," tegasnya.