Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Djarum Foundation tak Ingin Lagi Lanjutkan Audisi di Tahun Depan Begini Reaksi Menpora

Polemik Djarum Foundation yang mengadakan audisi beasiwa umum PB Djarum dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesi (KPAI) mulai banyak menyita perhatian

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Djarum Foundation tak Ingin Lagi Lanjutkan Audisi di Tahun Depan Begini Reaksi Menpora
ist
Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin, saat jumpa pers "Audisi Umum Beasiswa Bulutangkis 2019 - Purwokerto, di Hotel Aston Imperium, Purwokerto, Sabtu (7/9) sore. 

Bahkan, Kevin yang main ganda bersama dengan Marcus Fernaldi Gideon, hingga saat ini masih berada di peringkat pertama dunia.

Ayah Kevin, Sugiarto Sukamuljo (59) sempat meceritakan secara singkat perjalanan Kevin kecil yang sangat ambisius menjadi pebulutangkis profesional, hingga akhirnya mencoba peruntungan di audisi Djarum.

“Semua orang tua kan pastinyan ingin anaknya masuk ke klub terbaik, seperti saya arahin Kevin. Saya cari klub yang bagus, ada PB Djarum tapi harus ikut audisi dulu,” kata Sugiarto saat dihubungi Tribunnews, Senin (9/9/2019). 

“Di PB Djarum itu fasilitasnya lengkap, semua diperhatiin dari makan, tidur, gizi. Jadi kalau contoh kecil kalau dikasih telur atau susu tidak dimakan nanti pasti dimarahi, karena itu sudah ada ukuran gizinya untuk mengembalikan stamina,” sambungnya.

PB Djarum menurut Sugiarto merupakan acuan semua pebulutangkis muda Indonesia. Ia pun sangat menyayangkan soal kabar Audisi Djarum yang akan dihentikan tahun depan.

Sebagai orang tua yang telah memasuki anaknya ke audisi Djarum hingga sekarang sukses, Sugiarto mengaku kecewa jika Audisi Djarum tak akan dihelat lagi. 

Ia pun menegaskan audisi Djarum tidak ada hubungan sama sekali dengan rokok.

Berita Rekomendasi

“Ya, sebetulnya sangat disayangkan kalau audisi Djarum beneran berhenti. Soalnya, Djarum kan mencari bibit-bibit pemain sampai ke plosok-plosok istilahnya jemput bola,” 

“PB Djarum betul-betul tidak ada kaitannya dengan rokok. Awal saya masukin Kevin, yang saya tahu ini cuma PB bukan rokok Djarum, Djarum juga melarang keras atlet-atletnya merokok, kalau ketahuan langsung dikeluarin. Pokoknya kita sebagai orang tua tidak disuruh beli rokok, promosiin rokok, tidak ada itu semua,”

“Saya bingung, kok ada orang baik yang mau mengembangkan potensi atlet Indonesia malah dibikin kisruh. Sekarang kan hasilnya sudah kelihatan dari Djarum,” jelasnya.

Lebih lanjut, Sugiarto juga meceritakan dampak berhentinya Audisi Djarum pastinya akan membuat pebulutangkis muda Indonesia dan orang tua kecewa.

Ia pun memberikan contoh bagaimana di kawasan tempat ia tinggal di Desa Sumber Ayu, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi, sudah mulai banyak anak-anak yang sudah berlatih, dan orang tuanya mensuport penuh.

Tujuan mereka ingin menjadikan anak-anaknya seperti Kevin yang sukses menjadi pebulutangkis profesional dan mengharumkan nama Indonesia.

“Semenjak Kevin sudah jadi (pemain profesional), sekarang banyak anak-anak di desa saya termotivasi, kalau ditanya mereka ingin jadi seperti Kevin. Mereka sudah latihan, siap-siap mau ikut audisi Djarum tahun depan. Kalau tidak ada lagi, itu kan memutus impian anak-anal dan orang tua juga,”

“Di sini malah sudah banyak klub-klub yang khusus kasih les buat anak-anak. Jadi sangat disayangkan kalau berhenti. Saya berharap Audisi Djarum terus diadakan jangan berhenti, kalau berhenti siapa lagi yang mau memfasilitasi dan mencari calon atlet muda Indonesia,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas