Raja Sapta Oktohari Beberkan Alasannya Tunjuk Warih Sadono Jadi Wakil Ketum KOI
Raja Sapta Oktohari resmi menjadi bakal calon Ketua Umum KOI periode 2019-2023. Hal itu ia buktikan setelah menyerahkan syarat pendaftaran
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PB ISSI, Raja Sapta Oktohari resmi menjadi bakal calon Ketua Umum KOI periode 2019-2023. Hal itu ia buktikan setelah menyerahkan syarat pendaftaran ke Kantor KOI, Gedung FX, Senayan, Jakarta, Sabtu (5/10/2019).
Dalam penyerahan itu, Raja Sapta Oktohari maju bersama wakilnya, Warih Sadono.
Pria yang akrab disapa Okto itu pun membeberkan alasanya mengapa menunjuk Warih yang kini masih menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta.
“Saya pilih Pak Warih bukan sebagai tameng, tapi saya mau KOI itu bersih. Jadi nanti dia yang jagain. Masa saya sudah kerja, tapi masih banyak yang main-main,” kata Okto.
“Saya jadi ketua umum dipercaya bukan jadi pejabat, saya jadi pelayan. Saya tidak biasa duduk-duduk saja, saya biasa kerja,” sambungya.
Selain alasannya untuk menjaga organisasi KOI bersih dari prilaku para oknum yang ingin memanfaatkan anggaran dengan tak bertanggung jawab, Okto melihat sosok Wari juga sangat konsen di dunia olahraga Indonesia.
Suksesnya Asian Para Games 2018, yang mana okto menjadi ketua panitianya juga berkat dukungan dari Warih.
“Saya dapat dukungan positif dari Pak Warih saat pelaksanaan Asian Para Games, sekaligus mempertimbangkan kiprah olahraga Pak Warih yang merupakan mantan ketua Lemkari kalimantan barat,”
“Di dunia olahraga Pak Warih komit dan sudah kasih kontribusi yang positif untuk olahraga Indonesia,” jelas Okto.
Setelah menyerahkan syarat pendaftaran bakal calon ketum dan waketum KOI periode 2019-2023, tahap selanjutnya akan masuk ke dalam Kongres Pemilihan yang dilakukan pada 9 Oktober 2019.
Seperti diketahui, hingga hari ini atau sehari sebelum penutupan pendaftaran bakal calon Ketum KOI, belum lagi ada peserta yang menyerahkan pendaftaran.
Jika tak ada lagi yang mendaftar, bisa dipastikan Okto akan menang Aklamasi lantaran ia maju dengan didukung 30 cabor olimpiade dari 32 cabor, dan 24 cabor non olimpiade (mendukung semua).