Viktor Axelsen Juara Tunggal Putra All England 2020, Mimpi Jadi Nyata hingga Kunci Keberhasilan
Pebulutangkis asal Denmark, Viktor Axelsen meraih gelar All England 2020 setelah mengalahkan Chou Tien Chen dua set langsung, 21-13, 21-14.
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Pebulutangkis asal Denmark, Viktor Axelsen berhasil meraih gelar All England 2020 setelah mengalahkan unggulan teratas Chou Tien Chen pada partai puncak di Arena Birmingham, Minggu (15/3/2020) malam.
Viktor Axelsen mengalahkan Chou Tien Chen dua set langsung, 21-13, 21-14.
Menariknya, Axelsen hanya membutuhkan waktu selama 46 menit untuk bisa mengalahkan Chou Tien Chen.
Baca: Kunci Kemenangan Praveen/Melati di Final All England 2020, Sempat Salah Strategi di Set Kedua
Baca: Detik-detik Kemenangan Praveen/Melati di All England 2020, Kalahkan Wakil Thailand
Baca: Catatan dan Fakta Menarik Final All England 2020, Tersingkirnya Juara Bertahan hingga Rekor Axelsen
Dengan hasil ini, Axelsen mengembalikan kejayaan Denmark yang pernah diraih Peter Gede tahun 1999 dengan meraih gelar All England di sektor tunggal putra.
Axelsen memegang kendali permainan sejak set pertama hingga set kedua berakhir.
Kesabaran dan ketenangan dari Axelsen tak mampu diimbangi oleh Chou Tien Chen.
Bagi Axelsen, ini kali pertama dia meraih gelar All England, rasanya seperti mimpi.
"Ini adalah mimpi yang menjadi kenyataan bagi saya.
"Untuk memenangkan turnamen bergengsi dalam edisi ke-110 (All England) adalah mimpi besar dan itu jai nyata saat ini," papar Axelsen dikutip dari situs BWF.
Lebih lanjutnya, unggulan dua dunia tersebut kunci kemenangannya atas Chou Tien adalah percaya diri dan ketenangan dalam bermain.
"Saya bermain dengan sangat percaya diri, dan saya mengendalikan permainan dengan baik, serta tenang di sana (arena)," lanjutnya.
Menurutnya, gelar dari turnamen tertua dalam cabor bulutangkis dunia seperti meraih gelar juara dunia.
"Ini hampir sama dengan gelar dunia. Saat ini, ketika saya berpikir unutk memenangkan All England, sulit untuk dijelaskan.
"Saya telah menyaksikan turnamn ini sejak saya mulai bermain bulutangkis dan itu adalah salah satu tujuan dan impian terbesar saya.