Rapor Pebulutangkis Indonesia Pasca All England, Ganda Campuran Andalan Baru, Ujian Sektor Tunggal
Berakhirnya turnamen All England 2020 menyisakan beberapa catatan khususnya bagi para pebulutangkis Indonesia.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Pasangan Praveen/Melati gagal menampilkan performa terbaik.
Guna mencapai babak semifinal dalam lima turnamen tersebut, keduanya belum berhasil mencapainya.
Namun, performa menjanjikan dalam ajang All England 2020 diharapkan bisa menambah rasa percaya diri sekaligus motivasi bagi keduanya untuk bisa tampil maksimal dalam setiap turnamen kedepannya.
Baca: UPDATE Perolehan Gelar Juara BWF World Tour 2020, Jepang di Puncak, Indonesia & China Terbanyak
Baca: TERBARU Ranking BWF Sektor Ganda Putra, Marcus/Kevin Tetap Kokoh, Endo/Watanabe Geser Fajar/Rian
Sektor Tunggal Menyisakan Banyak PR
Dua sektor yang perlu menjadi perhatian lebih oleh PBVSI adalah nomor tunggal putra dan putri.
Kedua sektor tersebut masih belum tampil maksimal dalam turnamen-turnamen dalam rangkaian BWF Tour.
Pertama, sektor tunggal putra masih terkendala dengan masalah konsistensi.
Nama-nama seperti Jonatan Christie dan Anthony Ginting menjadi dua nama yang selalu jadi tumpuan Indonesia di sektor tunggal putra.
Hanya saja keduanya masih terkendala dengan faktor konsistensi.
Walaupun keduanya secara teknik dapat dikatakan memiliki kemampuan sangat baik.
Salah satu masalah yang kerap dihadapi keduanya yakni perihal mental, fokus, dan percaya diri.
Tiga faktor yang sering menjadi kurang maksimal performa para pebulutangkis tunggal putra Indonesia.
Sebagai contoh, tiga pebulutangkis tunggal putra Indonesia secara mengejutkan harus tumbang di babak pertama All England.
Tiga pebulutangkis andalan yakni Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan Tommy Sugiarto harus tumbang di babak pertama.