Grand Prix Azerbaijan Ditunda, Formula One Berencana Gelar 15-18 Balapan Saja Musim Ini
Pihak penyelenggara balapan Formula One secara resmi memutuskan untuk melakukan penundaan Grand Prix Azerbaijan.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Pihak penyelenggara balapan Formula One secara resmi memutuskan untuk melakukan penundaan Grand Prix Azerbaijan.
Keputusan tersebut terpaksa diambil mengingat situasi dunia akibat pandemi virus corona belum kunjung membaik.
Sebelumnya, beberapa seri balapan Formula One mulai dari Australia, Monaco, hingga Kanada telah ditunda pelaksanaannya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua sekaligus CEO Formula One, Carey mengungkapkan pihaknya tengah berdiskusi untuk mencari solusi terkait situasi saat ini.
Salah satu solusi yang coba dipikirkan oleh Carey adalah merevisi jadwal Formula One musim 2020.
Dimana, berbagai penundaan seri balapan yang terjadi bisa saja membuat jadwal Formula One musim ini direvisi antara 15-18 balapan saja.
"Kami menyadari ada potensi yang signifikan terkait penambahan penundaan jadwal lain kedepannya," ujar Carey, seperti yang dilansir dari Fox Sports.
"Namun, kami dan mitra sepenuhnya berharap musim ini bisa dimulai pada musim panas mendatang dengan kalender yang telah direvisi antara 15-18 balapan saja," jelasnya.
Baca: Ritual Valentino Rossi Sebelum Memulai Balapan hingga Dilema Keputusan untuk MotoGP 2021
Baca: Nenek Pembalap MotoGP Spanyol Tito Rabat Meninggal karena COVID-19
Carey menambahkan kemungkinan pergeseran jadwal tersebut juga akan berdampak pada selesainya kompetisi musim ini.
"Seperti yang diumumkan sebelumnya, kami akan memanfaatkan liburan musim panas untuk diubah ke Maret atau April," ujarnya.
"Untuk balapan periode liburan musim panas bisa saja melampuai jadwal akhir yang telah kami tetapkan yakni 27-29 November," tambah Carey.
Kondisi tersebut tentu membuat balapan Formula One musim ini akan mengubah seluruh jadwal yang telah ditetapkan.
"Tidak mungkin untuk membuat jadwal yang lebih spesifik dalam situasi sekarang tetapi kami berharap mendapatkan informasi yang lebih jelas tentang situasi di masing-masing negara yang akan menjadi tuan rumah Formula One," beber sang Presiden F1.
"Kami juga perlu data terkait masalah yang berkaitan dengan perjalanan ke negara tujuan tersebut pada bulan depan," tambahnya.