Ketua NOC Indonesia: Teknis Kualifikasi Olimpiade Tinggal Tunggu Arahan IOC
NOC masih menunggu petunjuk teknis dan arahan lanjutan dari International Olympic Committee (IOC) soal kelanjutan kualifikasi atlet
Penulis: Abdul Majid
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua National Olympic Committee (NOC) Indonesia, Raja Sapta Oktohari menyikapi soal penundaan Olimpiade 2020 Tokyo terkait pembiayaan dan kelanjutan kualifikasi.
Khusus Kualifikasi dikatakanya, saat ini, NOC masih menunggu petunjuk teknis dan arahan lanjutan dari International Olympic Committee (IOC) soal kelanjutan kualifikasi atlet di masing-masing cabang olahraga.
“NOC juga sudah menanyakan langsung ke IOC teknis dari penundaan tersebut, karena proses kualifikasi masih ada yang belum selesai. Ini akan lanjut atau tidak,” kata Okto dalam konferensi pers virtual dengan awak media, Senin (30/3/20220).
Sementara itu, Sekjen NOC Indonesia, Ferry Kono menyebut sudah mengirimkan surat ke IOC berisi poin-poin penting pasca-penundaan Olimpiade 2020.
Namun belum mendapatkan balasan. Jawaban itu yang nantinya jadi referensi NOC untuk dapat disebar ke seluruh cabang olahraga.
Terlebih, 2021 akan menjadi tahun tersibuk dunia olahraga Indonesia. Selain Olimpiade yang ditunda ke 2021 penyelenggaraannya, ada lima ajang multievent olahraga lain yang sudah terjadwal untuk tahun depan; Asian Martial Indoor Games (AIMAG), Asian Winter Games, Asian Youth Games, Islamic Solidarity Games (ISG) dan SEA Games di Vietnam.
“Ditambah lagi pada 2021 posisi Indonesia dalam rangka bidding Olimpiade 2032 sudah masuk tahapan kandidat. Saat ini masih masuk tahapan dialog. Di harapakan 2021, supaya disediakan anggarannya untuk bidding 2032,” ucap Ferry.
Menanggapi hal itu, Sesmenpora Gatot S Dewa Broto mengatakan Menpora Zainudin Amali sedang melakukan pemanggilan secara bertahap kepada pimpinan cabang olahraga untuk mengetahui apa yang harus dilakukan selanjutnya.
Terkait anggaran, pemerintah sudah menyediakan Rp86 miliar untuk 11 cabor yang mengikuti kualifikasi Olimpiade Rp75,3 miliar untuk NOC.