Kritikan Pedas Sony Dwi Kuncoro Soal Sistem Degradasi yang Diterapkan PBSI
Mantan pebulu tangkis Indonesia, Sony Dwi Kuncoro melayangkan kritikan pedas terhadap sistem degradasi yang diterapkan PBSI.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
Hal itu dikarenakan para atlet bulu tangkis sudah harus memilih jalan hidup yang berbeda dengan lainnya dengan menekuni olahraga tepok bulu.
"Karena atlet mulai kecil mereka memilih menjalani hidup di badminton, meninggalkan sekolah, keluarga dan kesempatan bermainnya," ungkap mantan pebulu tangkis yang pernah menduduki ranking tiga dunia tersebut.
"Atlet juga punya keluarga, orang tua yang setiap hari mendoakan anaknya untuk jadi juara," harapnya.
"Regenerasi pasti akan selalu ada, di perusahaan besar pun akan regenerasi. tapi sebaiknya PBSI menghargai atlet (Pahlawan Indonesia)," tegasnya.
Baca: Apriyani Rahayu Tak Menyangka Tontowi Ahmad Pensiun
Baca: Kaleidoskop Bulutangkis 2019, Lilyana Natsir Pensiun hingga Daddies Sabet 3 Gelar Bergengsi Dunia
Sony Dwi Kuncoro mengibaratkan seperti karyawan sebuah perusahaan yang dikeluarkan saja terkadang diperlakukan dengan sopan.
Ditambah mengusung sikap manusiawi, hal itulah yang diharapkan Sony Dwi Kuncoro dalam penanganan atlet juga.
"Setidaknya mengucapkan terima kasih dan permintaan maaf atau dengan cara yg lebih pantas dan masuk diakal," harapnya.
"Kebiasaan ini harus dirubah oleh siapapun pengurusnya, jangan sampai turun menurun," lanjut mantan andalan tunggal putra Indonesia tersebut.
"Perubahan harus di lakukan demi kebaikan anak cucu kita yang bercita-cita menjadi atlet Bulutangkis," tutup Sony Dwi Kuncoro.
Sony Dwi Kuncoro dahulu pernah memutuskan keluar dari tim Pelatihan Nasional (Pelatnas) pada tahun 2014.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.