Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sekjen BWF Tanggapi Kritikan Tajam dari Sang Ratu Bulu Tangkis Malaysia

Thomas Lund selaku Sekjen BWF mengaku telah mendengar kritikan tajam yang dilayangkan salah satu pebulu tangkis Malaysia, Goh Liu Ying.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
zoom-in Sekjen BWF Tanggapi Kritikan Tajam dari Sang Ratu Bulu Tangkis Malaysia
instagram/gohliuying
Ganda campuran Malaysia, Goh Liu Yng dan Chan Peng Soon 

TRIBUNNEWS.COM - Thomas Lund selaku Sekjen BWF mengaku telah mendengar kritikan tajam yang dilayangkan salah satu pebulu tangkis Malaysia, Goh Liu Ying.

Sebelumnya, Goh Liu Ying selaku pebulu tangkis ganda campuran Malaysia memberikan kritikan tajam kepada BWF soal peraturan kualifikasi Olimpiade Tokyo tahun depan.

Goh Liu Ying menyesalkan keputusan BWF yang seakan-akan menguntungkan atlet dari Cina dan Hong Kong.

Atlet bulu tangkis asal Cina dan Hong Kong sendiri terpaksa tidak bisa berpartisipasi dalam Kejuaraan Beregu Asia 2020.

Gagal berlaganya kedua negara tersebut dikarenakan pembatasan perjalanan yang diterapkan oleh Filipina selaku tuan rumah guna mengantisipasi penyebaran Covid-19.

Keputusan BWF yang dipermasalahkan oleh Goh Liu Ying adalah soal dimasukannya sektor ganda campuran dalam Kejuaraan Beregu Asia tahun depan.

Situasi tersebut tentu dinilai sangat menguntungkan bagi ganda campuran Cina dan Hong Kong.

Berita Rekomendasi

Mengingat kesempatan berlaganya pebulu tangkis ganda campuran kedua negara tersebut secara tidak langsung akan membuat mereka berpeluang menambah poin untuk bisa lolos kualifikasi Olimpiade Tokyo tahun depan.

Baca: Potensi Lee Zii Jia jadi Ancaman Tersendiri bagi Sektor Tunggal Putra Dunia

Baca: Tembus 10 Besar, Lee Zii Jia Bisa Jadi Ancaman Berat

Menyikapi kritikan tajam yang dilayangkan oleh Goh Liu Ying tersebut, pihak BWF beraksi cepat untuk segera menuntaskan masalah tersebut.

"Goh Liu Ying telah mengajukan pertanyaan dengan bijaksana, kami sudah mendengar apa yang dia katakan," ujar Thomas Lund selaku Sekjen BWF, dilansir The Star.

"Masalah itu akan dibahas secara internal dan akan ditinjau ulang guna ditindaklanjuti," tambahnya.

Pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying sendiri saat ini masih berada di peringkat ketujuh dalam perolehan poin menuju Olimpiade Tokyo tahun depan.

Posisinya belum aman mengingat masih ada dua pasangan Malaysia yang menguntit di belakangnya.

Yakni pasangan Goh Soon Huat/Shevon Lai Jemie (ke-11) dan Tan Kian Meng/La Pei Jing (ke-13).

Di sisi lain, pasangan asal Hong Kong yakni Tang Chin Man/Tse Ying Suet yang berada di posisi kesembilan akan diuntungkan dengan kebijakan baru BWF beberapa hari lalu.

Mengenal Goh Liu Ying, Sang Bidadari Bulu Tangkis Dunia Asal Malaysia

Goh Liu Ying dapat dikatakan menjadi salah satu pebulu tangkis Malaysia yang paling bersinar.

Selain jago bermain raket, Goh Liu Ying juga memiliki paras yang menawan sebagai seorang wanita.

Prestasi terbaik yang pernah ditorehkan oleh Goh Liu Ying adalah ketika ia mampu meraih medali perak Olimpiade Rio 2016 silam.

Dilansir laman resmi BWF, Goh Liu Ying dilahirkan pada 30 Mei 1989 di Melaka, Malaysia.

Baca: Lee Chong Wei Anggap Sang Penerusnya Pasti Mampu Mendulang Medali Olimpiade

Baca: Dipercaya Latih Tunggal Putri Malaysia, Indra Wijaya Ungkap Tantangan Barunya

Goh Liu Ying tercatat menjalani debut internasional pada tahun 2007 alias 13 tahun silam.

Pada tahun tersebut juga, Goh Liu Ying berhasil menembus skuat tim Pelatnas Malaysia.

Ia telah menapaki karir sebagai seorang pebulu tangkis profesional sejak masih berusia 11 tahun.

Goh Liu Ying tercatat sudah pernah bermain di dua sektor yakni ganda putri dan ganda campuran.

Total 370 kemenangan berhasil diraih oleh Goh Liu Ying selama berkarir di dua sektor tersebut.

Sektor ganda campuran menjadi titik terbaik dimana Goh Liu Ying mampu menorehkan berbagai prestasi dalam karirnya.

Berpasangan dengan Chan Peng Soon, Goh Liu Ying kini menduduki ranking 7 dunia sektor ganda campuran.

Salah satu pencapaian terbaik pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying ketika keduanya berhasil lolos ke final Olimpiade Rio 2016.

Hanya saja memang keduanya harus puas sebagai runner-up saja dalam ajang Olimpiade empat tahun silam tersebut.

Pasangan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying harus tumbang dari ganda campuran asal Indonesia, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir.

Baca: Pandangan Menarik Chan Peng Soon Soal Babak Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020

Tontowi/Liliyana mengalahkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, 21-14, 21-12.

Walaupun demikian, Goh Liu Ying secara pribadi sudah meraih beberapa gelar bergengsi.

Misalnya dalam ajang Selandia Terbuka Terbuka, Goh Liu Ying berhasil meraih dua kali gelar juara tepatnya tahun 2016 dan 2019.

Begitu pula dengan Thailand Masters, Goh Liu Ying sudah dua kali menyabet gelar juara tahun 2018 dan 2019.

Selain itu, Goh Liu Ying sudah pernah berhasil menjadi jawara ajang super series lainnya.

Mulai dari Amerika Serikat Terbuka (2018), India Terbuka (2017), Mexico City GP (2015), Rusia Terbuka (2015), Malaysia Masters (2012), dan Jepang Terbuka (2012).

Goh Liu Ying juga harus rela beberapa kali hanya menjadi finalis turnamen.

Seperti yang ia rasakan ketika harus puas menjadi runner-up dalam turnamen Australia Terbuka tahun 2012 dan 2018.

Tidak hanya itu, Goh Liu Ying tercatat pernah menjadi runner-up ajang Indonesia Open (2018) dan All England (2017).

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas