Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Faktor Legenda, Datangkan Valentino Rossi ke Petronas SRT Bukan Perkara Mudah

Bos Yamaha Petronas SRT, Razlan Razali mengakui untuk mendatangkan Valentino Rosi membutuhkan proses yang rumit.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Gigih
zoom-in Faktor Legenda, Datangkan Valentino Rossi ke Petronas SRT Bukan Perkara Mudah
TRIBUN PONTIANAK/TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
ILUSTRASI - Bos Yamaha Petronas SRT, Razlan Razali mengakui untuk mendatangkan Valentino Rosi membutuhkan proses yang rumit. Faktor legenda menjadi satu di antara alasan pihak Petronas SRT harus berhubungan dengan banyak pihak. 

Disinggung mengenai keputusannya memilih mendatangkan The Doctor, Razlan mengakui bahwa stabilitas tim perlu diperhatikan.

Dan menurutnya, pilihan yang tepat jatuh kepada Valentino Rossi.

Dengan pengalaman dan kemampuan yang ia miliki selama berkiprah di ajang MotoGP, maka peluang besar untuk berhasil membawa Petronas SRT meraih catatan apik semakin besar.

"Dalam situasi seperti ini, tim kami membutuhkan pembalap yang memiliki stabilitas dan konsistensi yang mumpuni."

"Jujur saja, saya akan merasa terhormat bahwa tim ini akan dijadikan rumah terakhir bagi Valentino Rossi untuk mengakhiri kariernya," beber Razlan Razali.

Baca: Daftar Sementara Pebalap MotoGP 2021 Beserta Timnya: 8 Orang Pastikan Tempat, Belum Ada Nama Rossi

Baca: Sempat Alot, Apa Kabar Negoisasi Valentino Rossi dan Petronas Yamaha?

Masa depan Valentino Rossi sendiri di ajang MotoGP masih kelabu.

Meski telah mendapatkan tawaran gabung petronas SRT, namun sang pembalap belum mengambil keputusan.

Berita Rekomendasi

Kondisi sulit yang dialami Valentino Rossi bermula saat dirinya tak lagi digunakan oleh Movistar Yamaha untuk MotoGP 2021.

Posisinya telah resmi digantikan oleh Fabio Quartararo.

Praktis di MotoGP 2020, merupakan kerjasama terakhir antara Rossi dan tim utama Yamaha.

Dilema sang pembalap semakin bertambah begitu melihat dirinya yang musim lalu tak terlalu kompetitif.

Ia mengakhiri kejuaraan dunia Grand Prix diurutan ketujuh, dua strip di bawah Fabio Quartararo yang notabene-nya pembalap tim satelit.

Diusianya yang memasuki angka 42 tahun depan, bukan perkara yang mudah untuk memprediksi apakah Rossi akan mampu kompetitif atau justru sebaliknya.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas