Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

KONI Kota Bogor Siap Bentuk Atlet Berprestasi Dengan Andalkan Sport Science

Empat tahun lalu, Benninu Argoebie menjabat sebagai ketua umum komite olahraga nasional Indonesia-KONI Kota Bogor.

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in KONI Kota Bogor Siap Bentuk Atlet Berprestasi Dengan Andalkan Sport Science
dok pribadi
M Benninu Argoebie 

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Empat tahun lalu, M Benninu Argoebie menjabat sebagai ketua umum komite olahraga nasional Indonesia-KONI Kota Bogor.

Tahun pertama menjabat, dirinya menambah satu bidang yakni ketua bidang Sport Science yang diisi oleh ahlinya.

"Saya akan merasa berdosa besar kepada masyarakat kota Bogor jika memberangkatkan kontingen dengan berharap pada nasib "siapa tau menang", karena dana yang dipakai dari APBD, dan itu dari masyarakat Kota Bogor. Jadi kami mengirim atlet itu selalu yang punya potensi meraih medali sebesar 90 persen," ungkap Benni, Rabu (22/7/2020) kemarin di Kantor KONI Kota Bogor.

Baca: Pierre-Emerick Aubameyang Akhirnya Dapat Kenaikan Gaji di Arsenal

Benni mencontoh penerapan Sport Science yang dilakukan oleh negara Korea Selatan di Olimpiade serta Australia yang menjadi barometer Sport Science di dunia.

Benni menjelaskan saat ini KONI siap membentuk atlet berprestasi dengan mengandalkan Sport Science dalam melihat kelemahan baik kekuatan atlet.

"Kami punya orang yang mendalami Sport Science, dan dia memimpin bidang itu sehingga semakin kuat. Jadi mereka yang mengevaluasi atlet, baik dari kekuatan, tinggi badan, bentuk tubuh, bahkan tangan, dan banyak lagi untuk mencari tahu peluang sang atlet di kejuraan nantinya," tambahnya.

Berita Rekomendasi

Benni menjelaskan, dengan penerapan Sport Science tahun 2018 saat pekan olahraga daerah Jawa Barat (Porda), Kota Bogor berhasil mendapatkan 57 medali emas.

Dengan program serupa, pihaknya pun siap menuju torehan dua kali lipat dari raihan tahun 2018 di Porda tahun 2022 mendatang.

"Dengan Sport Science evaluasi dilakukan hingga mencari titik tertinggi performa terbaik atlet. Artinya, puncak performa atlet dapat dihitung beberapa bulan sebelum pertandingan sehingga ada pola latihan yang berbeda dilakukan nantinya guna menjaga puncak performa atlet jika sampai di final," tuturnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas