Pemuda Indonesia Dituntut Unggul dan Profesional Mengurus Organisasi Olahraga
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melaksanakan webinar pemberdayaan dan peningkatan profesional pemuda
Editor: Toni Bramantoro
Namun, semuanya dikembalikan lagi kepada para pemuda itu sendiri apakah bisa berperan aktif atau tidak dalam sebuah organisasi.
”Hanya saja itu kembali ke anak muda sendiri. Berani nggak. Ada panggung tapi ada syarat untuk belajar yang lebih senior, karena di atas langit masih ada langit. Kita tidak boleh jumawa,” paparnya.
Sementara itu, Deputi Bidang Pemberdayaan Pemuda Kemenpora, Faisal Abdullah menambahkan, suatu organisasi harus didukung oleh profesionalisme.
Untuk itu, diperlukan sumber daya manusia yang unggul dan memiliki kemampuan bagus di bidang yang digeluti.
”Diharapkan nantinya olahraga kita berlandaskan pada sport science, bukan hanya latihan atlet, tapi juga masalah menjadi paradigma,” ucap Faisal.
Dalam hal ini, KONI sangat berperan penting untuk menerima para pemuda yang nantinya mengurus berbagai macam olahraga di tanah air.
”Kalau perlu ada indikator yang digunakan atau persyaratan tertentu untuk menjadi organisasi. Misal mau mengurus sepak bola kan berbeda dengan cabor lain seperti panahan misalnya,” tuturnya.
Di sisi lain, Ketua Umum KONI DI Yogyakarta, Djoko Pekik menyampaikan, manajemen olahraga sangatlah dibutuhkan untuk menghasilkan kinerja yang maksimal.
Manajemen organisasi olahraga itulah yang membahas bagaimana merencanakan (plan), mengorganisasikan (organizing), melaksanakan (actuating) dan mengontrol/evaluasi efektifitas (controlling).