Melatih Pebulutangkis Lebih Susah Faktor Non Teknis, Ini Alasannya kata Kurniahu Gideon
Pelatih Bulutangkis Gideon Academy, Cibubur mengatakan dalam melatih anak-anak menjadi seorang pebulu tangkis, faktor non teknisnya lebih sulit
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kurniahu Gideon, Pelatih Bulutangkis Gideon Academy, Cibubur mengatakan dalam melatih anak-anak menjadi seorang pebulu tangkis, faktor non teknisnya lebih sulit dibandingkan faktor teknis.
Mantan ranking tujuh tunggal putra dunia era 1981 ini menjelaskan tak butuh waktu lama bagi dirinya untuk mengajarkan atau melihat kesalahan teknik seperti cara service bola, posisi badan, kaki, serta teknik-teknik lainnya di pemain.
Namun, faktor non teknis seperti psikologi pemain, dukungan orang tua punya kesulitan tersendiri.
"Pelatih harus mengetahui karakter pemainnya, serta mendapatkan dukungan dari orang tua si anak," bukanya kepada Warta Kota, belum lama ini di Gideon Badminton Hall, Cibubur.
Lanjutnya, tak jarang ditemukan pemain berbakat namun tak bisa meraih hasil maksimal (menjadi atlet nasional).
Rata-rata temuannya adalah pemain mengalami penurunan performa.
"Psikolog itu memang diperlukan disini. Motivator juga. Beda usia remaja dengan senior. Anak-anak ini perlu diarahkan ya," paparnya.
Dukungan orang tua pun masuk menjadi faktor non teknis, dimana orang tua tak perlu memberikan beban yang tidak rasional kepada pelatih, misalnya tentang peluang anaknya menjadi pebulu tangkis dunia.
Menurutnya tugas pelatih adalah mengarahkan sebaik mungkin sang anak agar bisa bermain bulu tangkis dengan maksimal. Namun, perjalanan nasib sang anak bukan ditentukan oleh pelatih.
"Untuk membantu dan mengarahkan ya, itu tugas kami. Tapi jadi atau tidaknya si anak menjadi pemain dunia, itu hanya Tuhan yang tahu. Tetapi pelatih bertugas untuk mempersiapkan si anak," tutupnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.