Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Putrinya Dibandingkan dengan Mantan Patner Putrinya yang Juara ITF Junior, Ayah Priska Geram

Diusianya yang baru 15 tahun, gelar profesional ini pun membuat nama Eala semakin bersinar. 

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in Putrinya Dibandingkan dengan Mantan Patner Putrinya yang Juara ITF Junior, Ayah Priska Geram
ist
Priska Madelyn Nugroho 

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Alexandra Eala, mantan patner petenis putri Indonesia, Priska Madelyn Nugroho di Grand Slam Australia Open Junior 2020 lalu, baru saja meraih gelar ITF World Tennis Tour Junior yang diselenggarakan di Rafael Nadal Academy, Minggu (24/1/2021).

Diusianya yang baru 15 tahun, gelar profesional ini pun membuat nama Eala semakin bersinar. 

Raihan Eala ini turut membuat publik pecinta olahraga tenis di Indonesia bertanya-tanya soal kabar Priska, petenis muda Indonesia, yang menjadi rekan Eala saat menjuarai Australia Open 2020 lalu.

Tak jarang pula publik mencoba membanding-bandingkan keduanya.

Lantas bagaimana situasi sebenarnya tentang Priska?

"Priska tidak ada ketinggalan. Kan semua orang punya rencana yang berbeda-beda. Saya minta orang-orang tidak menjudgement (buru-buru memutuskan). Semua ada prosesnya. Proses Priska dan proses Alexandra berbeda," ucap Albertus Nugroho, ayah Priska kepada Warta Kota, Senin (25/1/2021) malam kemarin.

Berita Rekomendasi

Lanjutnya, situasi yang dialami Priska pun berbeda dengan situasi yang dialami oleh Alex.

Abert menjelaskan, pihaknya sebelumnya telah mempersiapkan diri untuk turnamen pro di tahun 2020 lalu, namun pandemi Covid-19 membuat banyak kejuaraan tenis dibatalkan, sehingga tak ada tempat untuk Priska unjuk gigi.

Sedangkan Alexandra berada di Rafael Nadal Academy (didikan Rafael Academy sejak 2018) dan berkesempatan mengikuti turnamen yang digelar di lokasinya menimba ilmu, (Spanyol).

Disisi Priska, situasi pandemi Covid-19 membuat Priska kesulitan mencari-cari turnamen yang dibuka.

"Tidak mungkin saya mengirimkan putri saya ke luar negeri jika tidak ada kejelasan dari turnamen. Belum lagi pengurusan visanya. Kami sebenarnya telah punya rencana  di 2020 lalu, Priska bermain di level junior hanya di level Grand Slam, sisanya main di senior. Tapi kan masalahnya turnamennya dibatalkan karena pandemi, dan Priska tidak punya kesempatan dengan batalnya kejuaraan itu," tambahnya.

Ia pun berharap agar publik pecinta olahraga tenis mengerti dengan situasi sekarang. 

Tak hanya itu, pihaknya pun menjelaskan Priska tetap berlatih mempersiapkan diri.

Jika situasi membaik dengan dibukanya turnamen, maka Priska akan ikut serta.

"Jika semua membaik, Priska telah disiapkan untuk turnamen USD,15000. Sampai saat ini pun kami masih mencari-cari mana yang pasti. Jangan sampai tiba di lokasi namun turnamennya tutup," tutupnya.

Sumber: Warta Kota
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas