Cerita Marcus Gideon Kumpulin Kok, Rangking Satu Hingga Ditawari Jadi Pemain Hongkong
Gideon sempat disuruh oleh 'coach'-nya untuk mengambil kok-kok dalam suatu pertandingan.
Penulis: Dennis Destryawan
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tak mudah menjadi ranking satu di dunia, seperti gelar yang diemban The Minions, Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Marcus Fernaldi Gideon.
Ayah Gideon, Kurniahu Gideon menceritakan awal mula bagaimana Gideon kecil mengenal bulu tangkis.
Saat ditemui, Kurniahu tengah sibuk mengurus GOR Gideon Badminton Hall. Di sana ia dipanggil 'coach'.
Pada 1981, Kurniahu pernah mencapai ranking tujuh dunia bulu tangkis kategori single. Hingga kini kecintaan bermain bulu tangkis tak pernah pudar.
Ia tetap berada di dunianya. Mengelola GOR Gideon Badminton Hall.
Dan juga melatih 'bibit' Indonesia untuk menjadi pebulutangkis dunia, seperti anaknya Marcus Fernaldi Gideon.
Menurut Kurniahu, Gideon kecil kerap mengikutinya berlatih bulu tangkis, hingga akhirnya berkecimpung di dunia yang sama.
Sebelum menjadi ranking nomor satu dunia, ucap Kurniahu, jalan Gideon bukan lah jalan yang mulus-mulus saja.
Bahkan, Gideon sempat disuruh oleh 'coach'-nya untuk mengambil kok-kok dalam suatu pertandingan.
Kurnaihu, menjadi sosok yang memiliki andil penting dalam perjalanan Gideon.
Putranya itu, sempat ditawarkan untuk bermain bulu tangkis, mewakili Hongkong.
Namun, Kurniahu mengingatkan anaknya.
"Saya bilang jangan. Tetap merah-putih, tetap NKRI. Mau susah, mau gimana yang penting bisa makan di sini. Nanti papa bisa jarang ketemu kamu kalau ke Hongkong," ujar Kurniahu kepada Tribun Network, Sabtu (6/2/2021).
Berikut petikan wawancara bersama Kurniahu: