Analisis Pihak Percasi Atas Permainan Dewa Kipas Lawan WGM Irene, Tak Kuasai Teori dan Strategi
Dadang memang bisa bermain catur, tetapi sama sekali tidak menguasai teori, filosofi, taktik, dan strategi catur
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Angka tersebut jauh dari persentase akurasi langkah Dewa Kipas di Chess.com terutama pada periode 22 Februari sampai 2 Maret 2021 yang konsisten mencapai 90 hingga 99 persen.
Jika dibandingkan dengan akurasi WGM Irene yang 92,5 persen; 93,3 persen; dan 97,4 persen.
"Akurasinya buruk dan dengan permainan seperti itu rasanya sulit mencapai rata-rata akurasi di atas 90 persen, seperti yang dicapainya di Chess.com pada 22 Februari sampai 2 Maret," ujar Kristianus.
"Alasannya, tidak biasa main catur cepat 10 menit juga terasa janggal karena dia selalu bermain catur cepat 10 menit di Chess.com."
Menurut data PB Percasi, Dewa Kipas tercatat bermain 369 gim di Chess.com dalam kurun waktu 11 Februari sampai 2 Maret 2021. Dari 369 gim, Dewa Kipas memainkan total 333 pertandingan dengan format waktu berpikir 10 menit atau rapid chess.
Di kancah internasional, hasil laga ini ramai dibahas di forum Reddit dan juga dikomentari oleh GothamChess.
Baca Juga: GothamChess Ingin Pecatur Ternama Dunia Diadu dengan Dewa Kipas
Levy Rozman tetap menitik beratkan fakta kalau Dadang tidak jujur mengakui kalau ia adalah seorang cheater.
"Jadi, Irene Sukandar telah mengalahkan Dewa Kipas 3-0. Akurasi dia (Dewa Kipas) kurang dari 40 persen dalam pertandingan ini," tulis Levy Rozman melalui akun Twitter @GothamChess.
"Lebih dari satu juta orang menyaksikan duel ini. Kabar baiknya: Catur bisa lebih populer. Orang yang bermain curang juga akan ketahuan," ucap Levy Rozman.
"Kabar buruknya: dia (Dewa Kipas) memenangi 7.000 dollar (Rp 100 juta), dipanggil pemberani dan tidak akan mengakui kebenaran," tulis Levy Rozman melanjutkan.