KONI Tangsel Hanya Mengandalkan Dana Hibah Dalam Meningkatkan Prestasi Atlet
Kadispora Tangsel, Wiwi Martawijaya pun memberikan penjelasan tentang perekomendasian anggaran untuk KONI Tangsel.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang
TRIBUNNEWS.COM, PAMULANG - Dalam meningkatkan pembinaan dan prestasi atlet, KONI Tangsel hanya mengandalkan dana hibah, yang diusulkan setiap tahunnya kepada Pemerintah Kota Tangerang Selatan.
Biasanya, rekomendasi anggaran awal yang diusulkan tak langsung disetujui. Kerap terjadi revisi yang membuat anggaran awal berubah.
Lantas, berapa minimal dana hibah yang harus digelontorkan untuk KONI Tangsel setiap tahunnya?
Kadispora Tangsel, Wiwi Martawijaya pun memberikan penjelasan tentang perekomendasian anggaran untuk KONI Tangsel.
"Untuk anggaran tidak ada kata harus, melainkan sesuai dengan program yang diusulkan KONI dan sesuai dengan kemampuan keuangan daerah," ungkap Wiwi Martawijaya.
Wiwi Martawijaya mengakui, dana Rp10 Miliar sebenarnya tidak cukup untuk dana pembinaan seluruh atlet dan pelatih di Tangsel.
Hanya saja, anggaran daerah yang belum mencukupi membuat anggaran yang dicairkan di bawah 10 M.
Sementara itu, wakil ketua KONI Tangsel, H.Qodir menjelaskan awal keinginan pihaknya untuk memberikan dana pembinaan atlet sebesar Rp.1.000.000 per bulan.
Namun, sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, pihaknya hanya mampu memberikan dana pembinaan dibawah Rp.1000.000 per bulan.
"Akhirnya kami hanya bisa memberikan atlet itu Rp.700.000 per bulan. Ini untuk atlet yang berprestasi. Berprestasi atau tidaknya itu kan cabor yang tau, mereka memberikan SK kepada kami. Ada prosedurnya yang kami nilai lewat prestasi," terang Qodir.
Beda dengan anggaran hibah, Qodir menambahkan atlet atau pelatih juga berkesempatan mendapat bonus dari pemerintah kota Tangsel, jika meraih medali di kejuaraan seperti Porprov dll.