Bayangkan Atlet Top Saja dengan Kondisi Prima Masih Bisa Terkena Covid kata Yenny Wahid
Yenny Wahid mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk hati-hati dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat kondisi seperti ini.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Pusat Federasi Panjat Tebing Indonesia (PP FPTI), Yenny Wahid mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk hati-hati dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan saat kondisi seperti ini.
Imbauan itu ia serukan lantaran keempat atlet panjat tebing Indonesia yang baru saja berlaga di Kejuaraan Dunia di Swiss terpapar Covid-19.
“Bayangkan atlet top saja dengan kondisi prima, itu masih bisa terkena. Artinya, kita sebagai masyarakat biasa harus hati-hati dalam berbagai kegiatan kita,” kata Yenny saat dihubungi wartawan, Selasa (6/7/2021).
Lebih lanjut, Yenny mengatakan kondisi keempat atlet panjat tebing Indonesia yang dinyatakan Covid-19 yakni Christina Glorya Purba, Alfian M. Fadjri, Veddriq Leonardo, dan Desak Made Rita KD kini tengah menjalani karantina mandiri di hotel Holiday Inn, Zurich.
Begitu juga dengan 12 orang lainnya yang dalam rombongan kontingen Indonesia harus menjalani karantina meskipun mereka tidak positif.
Rencananya, dokter dari Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) akan datang untuk memeriksa keadaan para atlet.
“Masalahnya di sana susah mendapat obat-obatan tanpa resep dokter. Di sana tidak sembarangan mencari resep. Selain itu, mereka harus karantina 14 hari dan aturan itu tidak hanya untuk yang terpapar saja, tapi seluruh kontingen Indonesia karena dianggap kontak erat,” kata Yenny.
Meskipun begitu, Yenny berharap kondisi para atletnya bisa berangsur pulih dan tidak ada masalah serius.
“Harapannya saat PCR sudah negatif lagi. Kami juga terima kasih dengan Kemenpora dan Kemenlu yang gerak cepat membantu. Karena bingung di sana. Jadi saat dapat kabar langsung koordinasi,” harapnya.
Seperti diketahui, Veddriq Leonardo sukses mengharumkan Indonesia dengan menyabet medali emas speed putra dalam IFSC Climbing World Cup Villars.
Sementara itu, atlet Indonesia lainnya Kiromal Katibin juga membawa pulang medali yakni perunggu.
Sebelumnya, Yenny Wahid mengatakan ada empat atlet panjat tebing Indonesia yang terpapar Covid-19 usai mengikuti kejuaraan dunia di Swiss.
Keempat atlet panjat tebing Indonesia yang dinyatakan positif Covid-19 yakni Christina Glorya Purba, Alfian M. Fadjri, Veddriq Leonardo, dan Desak Made Rita KD.
“Mereka itu baru mau pulang (ke Indonesia-red) setelah mengikuti kejuaraan panjat tebing di Villars. Tapi begitu besoknya akan pulang dan tes naik pesawat ternyata hasilnya positif 4 orang,” ungkap Ketua Yenny Wahid saat dihubungi wartawan, Selasa (6/7/2021).
“Kemungkinan kena di airport atau tempat pertandingan tidak tahu. Sebab, mereka sempat transit di Turki. Kedua, mereka naik kereta dari Zurich dua jam, setelah itu naik bus. Bisa jadi kemungkinan kena di sana,” sambungnya.
Yenny pun menduga para atletnya terpapar Covid-19 varian delta yang penularannya sangat cepat.
“Dan namanya varian delta cepat sekali. Katanya, kasus Australia saja jika berpapasan (dengan orang terpapar Covid-19) 20 detik saja bisa kena. Ini yang menjadi perlu jadi perhatian kita betul,” ujarnya.
Kini, empat atlet yang dinyatakan positif beserta seluruh anggota kontingen Indonesia tengah menjalani karantina di Swiss.
Seperti diketahui, Veddriq Leonardo sukses mengharumkan Indonesia dengan menyabet medali emas speed putra dalam IFSC Climbing World Cup Villars.
Sementara itu, atlet Indonesia lainnya Kiromal Katibin juga membawa pulang medali yakni perunggu.
Veddriq Leonardo Harumkan Nama Bangsa dan Negara
Usai mengikuti kejuaraan IFSC Climbing World Cup Villars di Swiss, kontingen Indonesia dikabarkan terpapar Covid-19.
Dari 16 anggota kontingen Indonesia, empat di antaranya dinyatakan Covid-19. Salah satunya peraih medali emas di ajang tersebut, Veddriq Leonardo.
Hal itu dikatakan langsung oleh Ketua Umum PP FPTI, Yenny Wahid dalam video singkat yang dibagikan dalam grup wartawan panjat tebing, Selasa (6/7/2021).
“Saya baru saja mendapat kabar bahwa atlet panjat tebing Indonesia yang baru saja mengharumkan nama bangsa dengan mendapatkan medali emas dan perunggu di kejuaraan dunia di Swiss ternyata terkena Covid-19,” kata Yenny Wahid.
“Dari 16 anggota kontingen, empat orang positif salah stunta adalah Vedderiq Leonardo pencetak rekor dunia panjat tebing saat ini,” jelasnya.
Yenny Wahid menyampaikan bahwa kontingen panjat tebing Indonesia kini tengah menjalani karantina selama dua pekan kedepan.
Ia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada Kemenpora dan Kemenlu yang telah membantu dalam proses karantina di Zurich, Swiss.
“Saya ucapkan terima kasih kepada Kemenpora dan Kemenlu yang telah membatu proses karantina mereka di Zurich saat ini , di mana mereka harus menetap selama 14 hari kedepan,” kata Yenny.
“Kami juga mohon doa agar yang sakit segera pulih dan rombongan seluruhnya bisa kembali ke Indonesia dengan selamat,” pungkasnya.
Seperti diketahui, Veddriq Leonardo sukses mengharumkan Indonesia dengan menyabet medali emas speed putra dalam IFSC Climbing World Cup Villars.
Sementara itu, atlet Indonesia lainnya Kiromal Katibin juga membawa pulang medali yakni perunggu.
Sebelumnya, Yenny Wahid menyambut gembira prestasi apik yang didapatkan para atletnya dalam ajang IFSC Climbing World Cup Villars, Swiss, Sabtu (3/7/2021).
Seperti diketahui, Veddriq Leonardo sukses meraih medali emas. Sementara itu, atlet Indonesia lainnya Kiromal Katibin juga membawa pulang medali yakni perunggu.
“Kemenangan ini makin mengukuhkan prestasi atlet panjat tebing Indonesia ditingkat dunia.” kata Yenny Wahid dalam keterangan resminya.
Yenny pun menyebut keberhasilan anak asuhnya di kancah internasional ia persembahkan bagi masyarakat Indonesia yang tengah berjuang melawan pandemi Covid-19.
“Terimakasih atas dukungan seluruh masyarakat selama ini bagi keberhasilan atlet-atlet kita dalam mengharumkan nama bangsa. Kemenangan ini kita persembahkan untuk seluruh rakyat Indonesia agar terus semangat berjuang melawan pandemi, dengan tekad yang kuat, kita pasti bisa,” ujarnya.
Dalam babak final, Veddriq berhadapan dengan atlet Rusia, Dmitri Timofeev. Veddriq melaju kencang seolah ingin memecahkan rekornya sendiri.
Saat itu ia mencatatkan waktu 5,208 detik, Kali ini Veddriq berhasil memenangkan final dengan 5,329 detik.
Sementara lawannya, Timofeev sempat kehilangan momentum di awal final sehingga harus puas di posisi kedua. Timofeev menorehkan waktu 7,35 detik.
Meski belum memecahkan rekor yang dipegangnya sendiri, Veddriq mengaku senang bisa kembali meraih juara dan mempersembahkannya untuk Indonesia.
"Saya sangat senang dengan kemenangan ini walaupun di sini sangat dingin. Pertandingan kali ini adalah pertandingan yang menantang,” kata Veddriq.