Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Greysia/Apriyani Menang di Olimpiade 2021, Cabor Bulutangkis Terhindar dari Memori Kelam 2012

Greysia/Apriyani menang dan meraih medali emas di sektor ganda putri cabang olahraga bulutangkis Olimpiade 2021.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Greysia/Apriyani Menang di Olimpiade 2021, Cabor Bulutangkis Terhindar dari Memori Kelam 2012
Pedro PARDO / AFP
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia memberi hormat dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Medali emas akhirnya diraih oleh Indonesia dari cabang olahraga(cabor)  bulutangkis di Olimpiade 2021 sektor ganda putri.

Ialah pasangan andalan Indonesia, Gresyia Polii/Apriyani Rahayu yang sukses menyumbangkan medali tertinggi setelah mengalahkan wakil China, Chen Qingchen/Jia Yifan di final Olimpiade Tokyo 2021.

Greys/Apri menang dengan dua set langsung, 21-19 dan 21-15 di Musashino Forest Plaza, Senin (2/8/2021).

Baca juga: Profil Greysia Polii/Apriyani Rahayu, Duo Srikandi Indonesia yang Menang di Final Olimpiade Tokyo

Baca juga: Sejarah! Greysia Polii/Apriyani Rahayu Rebut Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020

Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021.
Alexander NEMENOV / AFP
Apriyani Rahayu dari Indonesia dan Greysia Polii dari Indonesia (kiri) merayakan setelah memenangkan pertandingan final bulu tangkis ganda putri melawan Jia Yifan dari China dan Chen Qingchen dari China pada Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. Alexander NEMENOV / AFP (Alexander NEMENOV / AFP)

Raihan emas ini menjadi satu-satunya disumbangkan dari cabor bulutangkis dari tiga kemungkinannya.

Duo Srikandi Indonesia ini sukses memperkuat tradisi Indonesia meraih medali emas di cabang olahraga bulutangkis dalam turnamen empat tahunan ini.

Kemenangan Greysia/Polii juga menghindarkan Indonesia dari pengalaman buruk di Olimpiade 2012.

Tepatnya dari cabor bulutangkis, pada Olimpiade 2012 kontingen Merah Putih yang berlaga di ajang tersebut tak berhasil meraih medali tertinggi.

BERITA TERKAIT

Jangankan medali emas, event yang berlangsung di London saat itu, kontingen Merah Putih cabor tepok bulu angsa ini pulang dengan tanpa sekeping medali sama sekali.

Padahal jika di runut ke belakang, Indonesia memiliki tradisi yang kuat dalam menyabet medali emas sejak bulutangkis dipertandingkan pada Olimpiade 1992.

Pelatih sedang menasihati pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Andriyani Rahayu saat selesai babak pertama pada pertandingan final Olimpiade, Senin (2/8/2021).
Pelatih sedang menasihati pasangan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Andriyani Rahayu saat selesai babak pertama pada pertandingan final Olimpiade, Senin (2/8/2021). (Koresponden Tribunnews.com/Richard Susilo)

Tunggal putri Susy Susanti dan tunggal putra Alan Budikusuma menjadi pelopor tradisi tersebut setelah berjaya di Olimpiade 1992.

Empat tahun berselang giliran ganda putra Ricky Soebagja/Rexy Mainaky merengkuh emas di Olimpiade Atlanta 1996.

Adapun pada Olimpiade Sydney 2000, ganda putra kembali menjaga tradisi dengan merebut emas bulutangkis melalui Tony Gunawan/Candra Wijaya.

Tunggal putra menjaga tradisi tersebut dnegan Taufik Hidayat meraihnya di Olimpiade 2004.

Ganda putra yang sempat absen mempersembahkan medali emas di Olimpiade Athena, bangkit empat tahun berselang.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas