Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Sorotan Bulutangkis: Prestasi Greysia Polii Raih Medali Emas Menginspirasi Ganda Malaysia

Keberhasilan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2021 mampu menginspirasi ganda putri asal Malaysia.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Sorotan Bulutangkis: Prestasi Greysia Polii Raih Medali Emas Menginspirasi Ganda Malaysia
AFP/ALEXANDER NEMENOV
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo. Senin (2 Agustus 2021). (Alexander NEMENOV / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Keberhasilan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenangkan medali emas sektor ganda putri bulutangkis Olimpiade Tokyo 2021 ternyata menimbulkan dampak positif.

Salah satu dampak positifnya ternyata ada banyak pihak yang terinspirasi dengan perjuangan Greysia/Apriyani dalam memenangkan medali kemenangan tersebut.

Terkhusus perjuangan yang dilakoni Greysia Polii yang mampu meraih medali emas pada usianya 33 tahun.

Salah satu pihak yang terinspirasi dengan perjuangan Greysia Polii yakni ganda putri Malaysia.

Sosok ganda putri Malaysia yang terinspirasi dengan kisah perjuangan Greysia Polii yakni M.Thinaah/Pearly Tan.

Baca juga: Medali Perak Olimpiade Tokyo Tak Bikin Chen Long Lepas dari Hinaan Oknum Warganet Tiongkok

Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Pedro PARDO/AFP)
Atlet Indonesia Apriyani Rahayu (kanan) dan Greysia Polii Indonesia berpose dengan medali emas bulu tangkis ganda putri mereka pada upacara selama Olimpiade Tokyo 2020 di Musashino Forest Sports Plaza di Tokyo pada 2 Agustus 2021. (Pedro PARDO/AFP) (AFP/PEDRO PARDO)

Baca juga: Anthony Ginting dan Rahmat Erwin Abdullah Merasa Persiapan Olimpiade Tokyo tak Mudah

Baca juga: Update Korea Open 2021: Ginting - Jojo Absen, Minions dan Praveen/Melati Mundur

Keduanya merasa kagum dengan tekad luar biasa yang dimiliki Greysia Polii untuk melakukan hal hebat di usianya yang menginjak 33 tahun.

Sikap pantang menyerah yang diperlihatkan Greysia Polii meskipun sempat mengalami pengalaman buruk pada masa lalu menjadi inspirasi tersendiri bagi keduanya.

Berita Rekomendasi

"Saya telah belajar bahwa seseorang tidak boleh menyerah, pencapaian yang sungguh luar biasa," ungkap Thinaah dilansir The Star.

"Butuh tiga Olimpiade dan partner bagi Polii untuk akhirnya memenangkan medali emas, dia terbaik,".

"Polii jelas menunjukan kepada semua orang bahwa usia hanyalah angka, anda dapat sukses selama anda tetap bersemangat dan gigih," tambahnya.

Greysia Polli/Apriyani Rahayu yang mengkandaskan perjuangan pasangan tuan rumah, Pearly Tan Kooong Le/Muralitharan Thinaah.
Greysia Polli/Apriyani Rahayu yang mengkandaskan perjuangan pasangan tuan rumah, Pearly Tan Kooong Le/Muralitharan Thinaah. (Instagram PBSI (@badminton.ina))

Perjalanan berliku memang sempat dirasakan oleh Greysia Polii sebelum berhasil mendulang medali emas bersama Apriyani Rahayu di Olimpiade Tokyo 2021.

Berbagai situasi tak mudah sempat mengiringi perjuangan Greysia Polii untuk bisa mencapai titik terbaiknya saat ini.

Jauh sebelum momen kemenangan manis dalam laga final Olimpiade Tokyo hari ini, Greysia Polii harus melewati berbagai hal sulit yang ia hadapi.

Sebagaimana misal perjalanan berliku Gresyia Poli ketika berkesempatan tampil perdana di Olimpiade London 2012.

Baca juga: Greysia-Apriyani Raih Emas Olimpiade Tokyo, Raisa Menangis Haru: Dadaku Sesak

Indonesia's Greysia Polii (R) and Meilana Jauhari (L) leave the court after their women's doubles badminton match against South Korea's Kim Min Jung and Ha Jung Eun at the London 2012 Olympic Games in London on July 31, 2012. The South Korean pair won the match 18-21, 21-14, 21-12. Eight women badminton players at the Olympics were charged by the sport's governing body on August 1, 2012, with 'throwing' matches to secure an easier draw in the next round. Four pairs in the women's doubles competition - one from China, one from Indonesia and two from South Korea - could be disciplined after the Badminton World Federation (BWF) took action. AFP PHOTO / ADEK BERRY
Indonesia's Greysia Polii (R) and Meilana Jauhari (L) leave the court after their women's doubles badminton match against South Korea's Kim Min Jung and Ha Jung Eun at the London 2012 Olympic Games in London on July 31, 2012. The South Korean pair won the match 18-21, 21-14, 21-12. Eight women badminton players at the Olympics were charged by the sport's governing body on August 1, 2012, with 'throwing' matches to secure an easier draw in the next round. Four pairs in the women's doubles competition - one from China, one from Indonesia and two from South Korea - could be disciplined after the Badminton World Federation (BWF) took action. AFP PHOTO / ADEK BERRY (AFP/ADEK BERRY)

Baca juga: Diawali Susy Susanti ke Greysia/Apriyani, Berikut Pebulutangkis Indonesia yang Raih Emas Olimpiade

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas