Sorotan Piala Thomas - Ketika Shi Yuqi & Li Junhui/Liu Yuchen Luluhlantakan Jepang di Final
Tim bulutangkis China yang saat itu dihuni para pemain muda mampu menjawab keraguan publik dengan memenangkan gelar juara dalam Piala Thomas 2018.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
Keduanya mampu tampil baik ketika bertarung melawan pasangan Keigo Sonoda/Yuta Watanabe di laga keempat.
Beruntung, pasangan ganda putra yang memiliki tubuh jangkung tersebut mampu meraih kemenangan sekaligus menyegel gelar juara Piala Thomas 2018.
Kemenangan yang diraih oleh pasangan Li Junhui/Liu Yuchen tersebut juga membuat Lin Dan yang dipercaya tampil di laga kelima akhirnya tidak perlu bertanding.
Performa pasukan muda China sebelumnya juga sudah terlihat tajinya ketika menyingkirkan Indonesia di semifinal.
Shi Yuqi dan Li Junhui/Liu Yuchen mampu mencetak kemenangan kritis atas Jonatan Christie dan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Di sisi lain, tim Jepang sebenarnya juga tengah dalam puncak terbaiknya dimana saat itu banyak pebulutangkis hebat yang tampil pada tahun tersebut.
Salah satunya Kento Momota yang terlihat cukup mengusai percaturan bulutangkis dunia utamanya sektor tunggal putra.
Kento Momota bersama Kenta dan Kanta mampu mengalahkan juara bertahan Denmark di partai semifinal Piala Thomas 2018.
Kento Momota tercatat juga mampu menyapu bersih kemenangan setiap kali ia diturunkan dalam ajang bergengsi dua tahunan tersebut.
Hingga pada akhirnya, tim Jepang harus dipaksa menyerah oleh para pasukan muda China yang dipimpin oleh Shi Yuqi dan Li Junhui/Liu Yuchen pada tahun itu.
Kontingen bulutangkis putra China akan kembali diuji dalam gelaran Piala Thomas 2020 yang akan digelar secara tunda pada Oktober 2021 mendatang.
China tergabung pada Grup C bersama India, Tahiti, dan Belanda di Piala Thomas 2020.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)