TRIBUNNEWS.COM - Berbagai sorotan terjadi di gelaran MotoGP 2021, termasuk bagaimana penampilan mengesankan Fabio Quartararo di tahun pertamanya bersama tim pabrikan Yamaha.

Dalam beberapa hari terakhir, paddock MotoGP digegerkan dengan keretakan hubungan yang berujung perpisahan di tim Yamaha.

Maverick Vinales resmi berpisah dengan Monster Energy Yamaha di tengah kejuaraan MotoGP 2021.

Namun sorotan yang bakal diberikan kali ini terletak pada perburuan gelar juara dunia.

Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 dan Jam Tayang Trans7 - Upaya Tim Yamaha Susun Skenario CLBK dengan Dovizioso

Baca juga: Jadwal MotoGP 2021 dan Jam Tayang Live Trans7: Yamaha Berkuasa di Silverstone, Quartararo Makin Pede

Fabio Quartararo menduduki posisi puncak klasemen MotoGP 2021 lewat koleksi 181 poin.

Di urutan kedua dan ketiga dimiliki oleh Francesco Bagnaia (Ducati) dan Joan Mir (Suzuki Ecstar).

Baik Bagnaia dan Joan Mir memiliki jumlah perolehan poin sama, yakni 134.

Sedangkan jajaran lima besar menjadi milik Johann Zarco (132) dari Pramac Ducati dan Jack Miller (105) yang merupakan rekan satu tim dari Francesco Bagnaia.

Berikut tiga sorotan MotoGP 2021 yang memiliki tajuk perebutan gelar juara dunia, dilansir dari berbagai sumber.

1. Fabio Quartararo di Ambang Ukir Sejarah

Fabio Quartararo tampil mengesankan dari 11 seri balap MotoGP 2021 yang telah berlangsung.

Jika Vinales kesulitan untuk mengeluarkan kemampuan terbaik YZR-M1, beda halnya dengan Fabio Quartararo.

Rider asal Prancis ini sukses tampil gemilang dengan gaya balap agresif namun rapi yang ia miliki.

Jika konsistensi mampu ia jaga, maka gelar juara dunia MotoGP 2021 bukan sesuatu yang mustahil baginya.

El Diablo menjadi rider Prancis pertama yang mengukir gelar juara dunia di kelas premier MotoGP.

Maklum saja, sejarah mencatatat belum pernah ada pembalap Prancis jadi juara dunia di kelas tertinggi Kejuaraan Dunia Balap Motor. Baik itu era 500cc sampai MotoGP.

Tercatat ada enam pembalap Prancis pernah juara dunia. Tapi semua terjadi bukan di kelas premier. Sebut saja Christian Sarron, Mike Di Meglio, Olivier Jacque sampai Johann Zarco.

Tapi nama-nama di atas selalu gagal meraih titel juara dunia atau bahkan kemenangan ketika naik kelas ke kelas tertinggi.

Selain Quartararo, Johann Zarco yang juga rekan senegara El Diablo, memiliki asa serupa.

Namun jika dilihat dari konsistensinya, maka Quartararo lah yang terdepan untuk mengukir sejarah tersebut.

2. Buka Puasa Gelar Ducati

Tim pabrikan Italia ini sudah cukup lama tak merasakan manisnya gelar juara dunia MotoGP.

Terakhir kali mereka merengkuh titel tertinggi di kelas para raja ialah tahun 2007.

Saat itu Ducati berhasil menjadi juara dunia MotoGP 2007 bersama Casey Stoner.

Sepeninggal Stoner, si Merah Italia ini belum lagi tampil menjadi juara. Kendati dalam beberapa musim terakhir konstan tampil di grid depan.

Namun dominasi Honda yang beberapa kali diselingi Yamaha dan Suzuki menghalangi Ducati untuk mengulang prestasi 2007 lalu.

Namun musim ini terbuka lebar bagi Ducati.

Bermodalkan Desmosedici yang mengalami evolusi signifikan, pabrikan Ducati menempatkan dua pembalap andalannya di jajaran lima besar, yakni Bagnaia dan Jack Miller.

Jika melihat pada performa, Bagnaia diharapkan bisa menjadi rider kedua setelah Stoner untuk meraih prestasi tertinggi di MotoGP.

Namun tantangannya tak mudah. Anak didik Valentino Rossi itu harus berhadapan dengan Fabio Quartararo.

3. Sensasi Joan Mir
'
Joan Mir yang menjadi andalan dari Suzuki Ecstar kini menduduki peringkat ketiga.

Ia di gadang-gadang bisa back to back juara dunia, setelah musim Joan Mir menyandang status juara dunia MotoGP 2020.

Kans untuk tandem Alex Rins ini menorehkan prestasi serupa terbuka lebar.

Namun kondisinya juga tak gampang untuk Joan Mir meneruskan sensasinya.

Ia harus menghadapi Francesco Bagnaia dan Fabio Quartararo sebagai unggulan.

(Tribunnews.com/Giri)

Ikuti berita terkait MotoGP