Ini Pelajaran Penting yang Diambil Jonatan Christie dari Kegagalan di Olimpade Tokyo
Karena tak berlatih jelang Olimpiade, Jonatan Christie kalah di babak 16 besar dari wakil Taiwan, Shi Yu Qi dengan skor telak 11-21, 9-21.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Andreas Adi Siswa meyakini bahwa putranya, pebulutangkis tunggal putra Indonesia Jonathan Christie, telah memetik sebuah pelajaran berarti dari kegagalan di Olimpiade Tokyo.
Pelajaran tersebut berkaitan dengan pentingnya mawas diri dan merawat diri jelang mengikuti sebuah kompetisi.
"Itu jadi pembelajaran penting buat dia, agar dia bisa lebih mawas dan merawat diri sebelum pertandingan.
Kalaupun sudah menjaga kesehatan, tapi memang bisa saja terjangkit penyakit itu (Covid-19)," kata Andreas kepada Tribunnews.com, Rabu (15/9/2021) malam.
Baca juga: Pemain Kelas Dunia, Peforma Jonatan Christie di Olimpiade Bikin Joko Suprianto Bingung
Andreas mengungkapkan bahwa Jojo terinfeksi Covid-19 sebelum berlaga di Olimpiade Tokyo 2020.
Proses penyembuhan dilakukan selama kurang lebih satu minggu, dan dalam kurun waktu tersebut, Jojo sama sekali tidak berlatih.
"Selama penyembuhan itu dia tidak latihan, untuk mengantisipasi. Memang sudah semua itu kehendak Tuhan, Jojo mengalami kondisi seperti itu," tutur Andreas.
Jonathan Christie tampil kurang apik saat berlaga di Olimpiade Tokyo kemarin.
Baca juga: Legenda Bulutangkis Joko Suprianto Soroti Peforma Jonatan Christie di Olimpiade, Ada Apa Jojo?
Jonatan Christie kalah di babak 16 besar dari wakil Taiwan, Shi Yu Qi dengan skor telak 11-21, 9-21.
Kini Jonathan telah pulih, baik secara psikis maupun mentalitas.
Jojo juga semakin giat berlatih, menyambut kompetisi bulutangkis bergengsi yang ada di depan matanya, yakni Piala Sudirman dan Thomas Cup.
"Kondisi psikis Jojo sudah baik, sudah siap. Setelah pulang dari situ (Tokyo), dia kembali berlatih, dan kini semangatnya sudah pulih," kata Andreas.
Sebagai ayah, Andreas berharap agar kendala-kendala sebelum bertanding di Piala Sudirman dan Thomas Cup tidak dialami putranya.
Kendala-kendala yang dimaksud yakni cedera, maupun ancaman virus Covid-19.
"Mudah-mudahan dia tidak ada gangguan lagi, seperti penyakit, cidera, itu saja harapannya. Kalau nanti dia lancar, mudah-mudahan dia bisa memberikan yang terbaik buat Indonesia di Sudirman dan Thomas Cup nanti," kata Andreas.