Saat Verawaty Fajrin Terkena Kanker Paru-paru, Suami Sangat Terkejut, Seperti Tersambar Petir
Mantan pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Verawaty Fajrin menderita kanker paru-paru stadium 3.
Editor: Toni Bramantoro
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Verawaty Fajrin menderita kanker paru-paru stadium 3.
Saat ini wanita berusia 63 tahun itu sedang menjalani perawatan di ruang VIP RS Kanker Dharmais, Jakarta.
Suami Verawaty, Fadjriansyah menceritakan, kanker yang bersarang di tubuh istrinya awalnya tidak terdeteksi.
Itu lantaran Verawaty, sejak pensiun dari dunia badminton profesional, masih rutin berolahraga.
"Asal mulanya tidak ketahuan penyakit yang dideritanya. Dia olahraga terus, tidak ada putus. Tiap hari dia main tennis, karena kita punya lapangan tennis," kata Fadjriansyah kepada Tribunnews.com saat ditemui di RS Kanker Dharmais, Jakarta, Senin (20/9/2021).
Namun sejak pandemi Covid-19 mewabah awal 2020, rutinitas Verawaty menjadi berubah.
Yang semula rutin berolahraga, terpaksa berhenti akibat penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
"Karena pandemi, setahun stop olahraga, lalu dia batuk. Dia batuk terus selama tiga bulan, tidak ada berhentinya," tutur Fadjriansyah.
Fadjriansyah mengatakan, Verawaty mulai batuk-batuk pada bulan September tahun 2020.
Verawaty mengalami batuk secara terus menerus sejak bulan September, Oktober, hingga November 2020.
Melihat istrinya batuk tak berkesudahan, Fadjriansyah berinisiatif untuk memeriksakan Verawaty ke sejumlah rumah sakit.
"Kita berobat ke mana-mana, ke beberapa rumah sakit. Dari RS Adhiyaksa, pindah ke RS Pasar Rebo, terakhir ke RS Polri," ujar dia.
Ketika memeriksakan Verawaty di RS Pasar Rebo, baru dicari tahu penyebab batuk yang dialami juara dunia sektor tunggal putri tahun 1980 itu.
"Karena sudah tiga bulan tidak sembuh. Sudah dilakukan Rontgen, tapi tidak diketahui penyebabnya. Itu batuk-batuk mulai September tahun lalu," kata Fadjriansyah.
Dari hasil CT Scan yang dilakukan, ditemukan ada gangguan pada dua saluran pernapasan Verawaty.
Setelahnya, dilakukan pemeriksaan biopsi di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Dari hasil pemeriksaan biopsi, diketahui bahwa ada benjolan yang menggangu saluran pernapasan Verawaty.
Benjolan tersebut kemudian teridentifikasi sebagai kanker.
"Di situ dilakukan Biopsi, ditemukanlah cancer istilahnya itu. Ibu Vera sendiri pas datang sudah stadium 3," jelas Fadjriansyah.
Atas diagnosa tersebut, Fadjriansyah mengaku sangat terkejut.
Bahkan baginya seperti tersambar petir, lantaran tidak pernah menyangka istrinya bakal terkena kanker paru-paru.
"Kaget juga kita, bagaimana orang tidak terasa? seperti kesambar petir. Sangat kaget kita. Merokok tidak, keluarga tidak ada merokok, tahu-tahu seperti ini," tutur Fadjriansyah.
Namun demikian, bagi Fadjriansyah, yang terpenting sekarang adalah kesembuhan Verawaty.
Apapun yang dialaminya bersama Verawaty, bagaimanapun, adalah kehendak Allah Yang Maha Esa.
"Itulah takdir, itu rahasia Tuhan, kita tidak bisa menolak. Kita sudah olahraga, kenapa bisa ada tumor ini," pungkas dia.