Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Kombinasi Ducati dan Pecco Bagnaia Putus Rantai Kutukan Italia di Ajang MotoGP 2022

MotoGP 2022 menjadi momen yang tepat bagi Bagnaia dan Ducati akhiri paceklik gelar juara utusan Italia di kelas para raja.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Kombinasi Ducati dan Pecco Bagnaia Putus Rantai Kutukan Italia di Ajang MotoGP 2022
LLUIS GENE / AFP
Pembalap Italia, Francesco Bagnaia (#63) memimpin balapan di Moto Grand Prix Aragon di sirkuit Motorland di Alcaniz pada 12 September 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Ducati dan Francesco Bagnaia menjadi kombinasi unggulan untuk mengakhiri kutukan Italia di ajang balap MotoGP.

Pecco Bagnaia yang menunggangi Desmosedici Ducati di gadang--gadang mewujudkan mimpi manis meraih gelar juara dunia MotoGP 2022.

Sebagaimana yang diketahui, 'kutukan' tengah menghampiri rider dan pabrikan Italia di pentas MotoGP.

Ditelisik ke belakang, terakhir kali rider asal Negri Pizza yang meraih titel juara dunia adalah Valentino Rossi.

Baca juga: Jadwal MotoGP Qatar 2022, Live Trans7: Race Kelas Utama Dimulai Pukul 22.00 WIB

Baca juga: Jadwal MotoGP Qatar 2022 Lengkap Jam Tayang Trans7: Tak Cuma Quartararo, Gantian Dovi Ikutan Ngeluh

Dari kiri, pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini (nomor 23), pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez (nomor 93), pembalap tim WithU Yamaha RNF, Darryn Binder (nomor 40), dan pembalap tim Ducati Lenovo, Jack Miller (nomor 43) saat melakukan simulasi start pada tes pramusim MotoGP 2022 hari ketiga di Pertamina Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika), Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (13/2/2022). Tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika berlangsung pada Jumat-Minggu, 11-13 Februari 2022. TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA
Dari kiri, pembalap tim Gresini Racing, Enea Bastianini (nomor 23), pembalap tim Repsol Honda, Marc Marquez (nomor 93), pembalap tim WithU Yamaha RNF, Darryn Binder (nomor 40), dan pembalap tim Ducati Lenovo, Jack Miller (nomor 43) saat melakukan simulasi start pada tes pramusim MotoGP 2022 hari ketiga di Pertamina Mandalika International Street Circuit (Sirkuit Mandalika), Praya, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Minggu (13/2/2022). Tes pramusim MotoGP 2022 di Sirkuit Mandalika berlangsung pada Jumat-Minggu, 11-13 Februari 2022. TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA (TRIBUNLOMBOK.COM/REZA EKA ADI NUGRAHA)

Prestasi mentereng terakhir kali diukir The Doctor pada tahun 2009. Selepas periode tersebut, secara bergantian rider Spanyol berhasil mendominasi untuk meraih titel kampiun.

Nasib lebih miris dialami pabrikan Italia, baik Ducati maupun Aprilia.

Bagaimana tidak, terakhir kali Ducati meraih gelar juara dunia kategori pembalap adalah tahun 2007.

Berita Rekomendasi

Saat itu Desmosedici dikendarai oleh Casey Stoner. Setelah tampil gemilang bersama Stoner, Ducati bak kehilangan taji.

Paling mentok si merah Italia itu meraih prestasi tertinggi adalah sebagai runner-up.

Namun kondisi pelik ini perlahan mulai menemukan titik terang. Setidaknya dalam lima musim terakhir Ducati berhasil menjadi pabrikan terdepan soal evolusi dan pengembangan kuda besinya.

Bahkan Desmosedici disebut-sebut sebagai motor paling sempurna yang mengaspal di MotoGP 2022.

Prediksi bahwa MotoGP 2022 sebagai momen yang tepat untuk mengakhiri kutukan Italia dapat terlihat pada musim lalu.

Pecco Bagnaia bersama Ducati berhasil tampil garang dalam perburuan gelar juara dunia.

Meski gagal mengalahkan Fabio Quartararao (Monster Energy Yamaha), namun Bagnaia sukses membuat juara dunia MotoGP 2021 itu kelabakan sepanjang musim.

Pembalap Italia Francesco Bagnaia melintasi garis finis di depan pebalap Honda Spanyol Marc Marquez (kanan) selama Moto Grand Prix Aragon di sirkuit Motorland di Alcaniz pada 12 September 2021.
Pembalap Italia Francesco Bagnaia melintasi garis finis di depan pebalap Honda Spanyol Marc Marquez (kanan) selama Moto Grand Prix Aragon di sirkuit Motorland di Alcaniz pada 12 September 2021. (LLUIS GENE / AFP)

Kini Ducati tak hanya 'ugal-ugalan' ketika berada di trek lurus. Namun sisi cornering yang selama ini menjadi kelemahan mereka perlahan mulai teratasi.

Manuel Poggiali, yang merupakan juara dunia MotoGP kelas 125cc, berharap agar kutukan Italia di pantas Grand Prix roda dua bisa berakhir.

"Saya memiliki harapan untuk melihat gelar juara dunia MotoGP 2022 menjadi milik rider Italia dan pabrikan Italia," tegasnya, seperti yang dikutip dari laman Motosan.

"Namun sebagai seorang mantan pembalap, melihat Marc Marquez kembali ke sentuhan terbaiknya juga menjadi sisi menarik," terang pria yang kini menjadi bagian tim Gresini tersebut.

Layak ditunggu bagaimana kombinasi Bagnaia dan Ducati untuk mengakhiri paceklik juara Italia di pentas MotoGP 2022.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas