Keluarga Punya Firasat Sebelum Hero Tito Meninggal, Tampil Berbeda di Ring Lawan James Mokoginta
Sebelum Hero Tito meninggal dunia, seorang keluarganya bernama Fadli sempat punya firasat aneh.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Fadli juga mengenang Hero Tito sebagai sosok pemuda yang berjiwa sosial tinggi.
Setiap memenangkan kejuaraan, Hero selalu membagikan sembako kepada para tetangganya.
"Setiap menang selalu bagi bagi sembako kepada tetangga. Mas Heru (nama asli Hero) jiwa sosialnya tinggi. Almarhum juga sangat sayang kepada keluarga dan ibunya," kenang Fadli.
Hero Tito vs James Mokoginta
Secara head to head, Hero Tito dengan rekor (29-16-2, 11 KO) berusia 36 tahun, menghadapi petinju 31 tahun, James Mokoginta (41-18-3, 27 KO) pada laga tersebut.
Dalam pertandingan tinju selama 10 ronde dua petinju Indonesia itu memperebutkan gelar kelas ringan ATI (Asosiasi Tinju Indonesia).
Hero Tito vs James Mokoginta merupakan partai tambahan menuju partai utama antara petinju Indonesia, Tibo Monabesa menghadapi petinju Filipina Jayson Vayson (9-1-1, 5 KOs).
Duel partai utama dimenangakan Tibo Monabesa (22-1-2, 8 KOs) dengan kemenangan angka sekaligus memertahankan sabuk juara WBC International Light Flyweight (kelas terbang ringan).
Gelaran tinju dunia ini juga dihiasi duel eksibisi Vicky Prasetyo vs Aldi Taher dan Paris "Salam dari Binjai" Pernandes vs Jekson Karmela.
Dalam pertandingan yang begitu sengit, pukulan dari tangan kanan James Mokoginta mendarat sangat keras ke dagu Hero Tito.
Kejadian itu berlangsung pada menit ke-2 ronde ketujuh.
Hero Tito yang terkena pukulan keras tersungkur di atas matras.
Wasit kemudian mulai menghitung dengan Hero Tito yang terluka masih mencoba berdiri untuk bertarung kembali.
Namun sayangnya kondisi Hero Tito yang lemah membuatnya ambruk kembali ke matras dan langsung tak sadarkan diri.