Noviardi : Persaingan Membara Dari Kuda-kuda Pacu Di Tegalwaton Dukung Kegairahan Pemilik Kuda
Kegairahan komunitas kuda pacu untuk terus menggelar kompetisi tidak terlepas dari dorongan yang diberikan tokoh-tokoh berkuda nasional
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, SALATIGA - Kegiatan olahraga berkuda terus berjalan. Baik pacuan atau ketangkasan. Di Tegalwaton, Salatiga, komunitas kuda pacu kembali menggelar kompetisi yang diikuti klub-klub ternama dari berbagai daerah, Rabu (16/3/2022) kemarin dan Kamis (17/3/2022) ini.
Kegairahan komunitas kuda pacu untuk terus menggelar kompetisi tidak terlepas dari dorongan yang diberikan tokoh-tokoh berkuda nasional seperti Mohammad Chaidir Saddak (Aragon, Lembang), Iman Hartono (Eclipse, Solo), dan H.M. Munawir (Tombo Ati, Surakarta). Motivasi dari jajaran tokoh-tokoh senior tesebut membuat generasi muda seperti Hendy Hernando, Jenny Erya Janendra dan lain-lainnya ikut terpacu.
Persaingan membara dari kuda-kuda pacu di Tegalwaton ini tidak terlepas dari pengamatan pakar berkuda Noviardi Sikumbang.
Menurutnya, kompetisi berkuda memang harus terus berjalan untuk mendukung kegairahan para pemilik kuda, pelatih serta joki yang mengabdikan dirinya di sini. Pandemi Covid-19 yang kian melandai kian meningkatkan kegairahan para pemilik kuda, meski prokes tetap diterapkan.
"Bisa dibayangkan jika setiap kompetisi berlangsung semarak, termasuk di Tegalwaton ini, walau dikemas dalam bentuk latihan bersama," ujar Noviardi Sikumbang dari Tegal Waton, Kamis pagi (17/3/2022).
Kompetisi kuda pacu dua hari ini sebenarnya adalah seri pertama dari Triple Crown atau Piala Tiga Mahkota.
Piala tersebut diberikan kepada kuda pacu yang mampu merebut tiga gelar sekaligus (triple). Yakni, Kelas 3 Tahun Derby jarak 1200 meter, Kelas 3 Tahun Derby jarak 1600 meter, dan Kelas 3 Tahun Derby jarak 2000 meter.
"Yang dilangsungkan di Tegalwaton Rabu kemarin dan Kamis ini adalah perebutan juara Kelas 3 Tahun Derby jarak 1200 meter. Untuk juara jarak 1600 meter, akan diperebutkan di seri kedua, pertengahan Mei nanti di Legokjawa, Pangandaran. Terakhir, perebutan juara jarak 2000 meter," ujar Noviardi.
Ada 104 kuda pacu yang berkompetisi di Tegalwaton selama dua hari ini. Mereka berpacu pada belasan nomor atau kelas, memperebutkan total hadiah yang hampir mencapai Rp150 juta. Hadiah terbesar, yakni Rp50 juta, diperebutkan di Kelas 3 Tahun Derby jarak 1200 meter, atau seri pertama Triple Crown itu.
Queen Milano, kuda betina jragem dari King Halim Stable, mencapai finis pertama dengan menyisihkan Artha 999 dari Jateng, dan Bujangga Manik dari Aragon, Lembang.
"Queen Milano harus kembali perkasa di seri kedua dan ketiga nanti untuk bisa menguasai Triple Crown," kata Noviardi Sikumbang.
Windsor Eclipse, kuda andalan Eclipse stable, gagal menerobos tiga besar.
Pada hari pertama kompetisi, Rabu, dilangsungkan 9 race kelompok umur 2 dan 3 tahun. Hari kedua, Kamis ini, dikompetisikan persaingan di kelompok ketinggian mulai dari kelas terbuka 1800 meter hingga 1000 meter.
HASIL PACUAN RABU (16/3)