Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

PB PASI Bersama PTFI Gelar Pelatnas Desentralisasi di Timika

Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) berupaya mendapatkan atlet-atlet terbaik dari Provinsi Papua untuk kepentingan atletik

Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
zoom-in PB PASI Bersama PTFI Gelar Pelatnas Desentralisasi di Timika
tribunnews.com/majid
Ketua Umum PB PASI, Luhut Binsar, Sekjen PB PASI Tigor Tanjung foto bersama Direktur Utama PTFI Tony Wenas beserta jajarannya usai melakukan penandatanganan kerjasama di Century Park Hotel, Jakarta, Rabu (13/2/2022). 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTAPengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) berupaya mendapatkan atlet-atlet terbaik dari Provinsi Papua untuk kepentingan atletik Indonesia.

Guna menunjang tujuan tersebut, PB PASI mendapatkan dukungan penuh dari PT Freeport Indonesia (PTFI) dalam penyelenggaraan Pemusatan Latihan Nasional Desentralisasi PB PASI di Timika.

Kerjasama itu pun dilakukan oleh Direktur Utama PTFI Tony Wenas dan Ketua Umum PB PASI Luhut Binsar Pandjaitan, dengan disaksikan oleh Sekjen PB PASI, Tigor Tanjung di Century Park Hotel, Jakarta, Rabu (13/2/2022).

“Saya sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh PTFI kepada PB PASI. Dukungan ini akan sangat bermanfaat bagi pengembangan atlet atletik di Indonesia ke depannya,” kata Luhut seusai acara.

Kegiatan pelatnas desentralisasi ini akan dilaksanakan di Mimika Sports Complex yang selesai dibangun oleh PTFI pada tahun 2017.

MSC adalah wujud kepedulian PTFI pada olahraga di Papua khususnya cabang olahraga atletik. Hal ini tidak lepas dari hubungan baik yang sudah lama berlangsung antara PTFI dan PB PASI.

Berita Rekomendasi

Pada saat digunakan sebagai venue atletik PON XX tahun lalu, Luhut menyampaikan gagasan pelaksanaan pelatnas di MSC yang khusus diisi oleh atlet dan pelatih yang berasal dari Papua. Gagasan ini disambut baik oleh manajemen PTFI dan bersedia mendukung.

Untuk tahap awal, pelatnas di Timika akan diikuti oleh 19 orang atlet dan 8 orang pelatih. Mereka adalah hasil seleksi yang dilakukan tim Pembinaan PB PASI selama berlangsungnya PON XX yang lalu dengan kriteria prestasi di kisaran 5 besar SEA Games.

“Selain berlatih dan dievaluasi secara periodik, melalui program yang didesain PB PASI, para atlet juga akan mendapatkan kesempatan bertanding di luar negeri. Sebanyak 9 staf pendukung seperti dokter, masseur dan psikolog akan dilibatkan juga dalam kegiatan ini,” jelas Luhut.

Luhut memberikan perhatian besar pada prestasi atletik Papua yang mengalami penurunan. Hal ini terlihat melalui keikutsertaan Papua dalam PON. Pada tahun 2004 Papua merebut 10 medali emas, namun merosot tajam sehingga tahun 2012, 2016, dan 2021 hanya memperoleh 1 medali emas.

Padahal sebelumnya, Papua selalu menjadi bagian utama kekuatan tim atletik Indonesia dengan prestasi-prestasi internasionalnya.

Sebelumnya sprinter Franklin Burumi pernah membuat prestasi fenomenal dalam nomor 100 meter dan estafet 4 x 100 meter ketika SEA Games 2011 di Palembang.

Program Pelatnas Desentralisasi di Timika akan dievaluasi bersama oleh PB PASI dan PTFI setiap tahun sampai 3 tahun ke depan.

Luhut optimis program ini akan memberikan hasil positif bagi peningkatan prestasi atletik di Papua. Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi ini juga berharap pelatnas desentralisasi seperti di Timika ini dapat dilaksanakan di provinsi-provinsi lain.

“Sudah sepatutnya kita memberi perhatian besar pada atletik karena atletik adalah ibu dari semua cabang olahraga. Banyak talenta yang bisa dijaring bila kegiatan pembinaan dan kompetisi dilaksanakan dengan lebih baik di provinsi-provinsi”, pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas