Pacuan Kuda Piala Bupati Pangandaran Berlangsung Meriah
Kejuaraan Pacuan Kuda Piala Bupati Pangandaran diyakini berlangsung meriah, Sabtu (21/5/2022), di Gelanggang Pacuan Kuda Legok Jawa, Cimerak, Panganda
Penulis: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, PANGANDARAN - Kejuaraan Pacuan Kuda Piala Bupati Pangandaran diyakini berlangsung meriah, Sabtu (21/5/2022), di Gelanggang Pacuan Kuda Legok Jawa, Cimerak, Pangandaran, Jabar.
Betapa tidak! Event yang digelar oleh Indonesia Horse Racing Community (IHRC) atau Komunitas Kuda Pacu Indonesia ini diikuti oleh sebanyak 158 kuda dari 10 daerah, dengan memperebutkan total hadiah sekitar Rp250 juta yang disediakan di 23 kelas ketinggian dan kelompok umur.
Penyelenggaraan Pacuan Kuda kelima tahun 2022 oleh IHRC ini difasilitasi langsung oleh Bupati Pangandaran, H.Jeje Wiradinata, sehingga kemasannya tidak lagi berupa latihan bersama (latber).
"Sesuai keputusan panitia pacuan ini bukan lagi bersifat latber. Ini sesuai dengan petunjuk atau keinginan para pembina senior berkuda dan juga Pemkab Pangandaran, khususnya Pak Bupati, yang memfasilitasi Kejuaraan resmi Pacuan Kuda Piala Bupati 2022," ungkap Noviardi Sikumbang, pengamat olahraga berkuda, Jumat (20/5/2022) siang di Pangandaran, Jabar.
"Ini menyiratkan kembalinya pergerakan ekonomi kerakyatan, terutama dengan bergulirnya kegiatan olahraga terutama pacuan kuda di Kabupaten Pangandaran," jelas Noviardi, yang sudah berada di Pangandaran sejak awal pekan dan turut menyaksikan pengukuran serta undian dari kelas-kelas yang dikompetisikan.
Diketahui, event pacuan di Pangandaran ini semula dikemas dalam bentuk latihan bersama (latber). Untuk menurunkan tensi panas antara IHRC dengan PP Pordasi yang meminta kegiatan pacuan di Pangandaran dihentikan IHRC tampaknya mencoba menghindari pertentangan yang cenderung membawa suasana yang tidak kondusif.
"Dari pengamatan kami komunitas lebih mengedepankan dan menjunjung tinggi sportivitas, dan itu lebih penting dibanding membuat suasana yang tidak produktif. Utamakan kepentingan komunitas terutama para pelaku olahraga berkuda pacuan, baik owner, trainer, joki, groom, dan seluruh pihak yang terkait dengan pacuan itu sendiri," tutur Noviardi.
Noviardi Sikumbang mengaku sangat memahami perhatian dari para pembina, pemilik kuda, dan stakeholders pacuan pada umumnya, atas tetap dilaksanakannya pacuan kuda pada Sabtu ini.
"Para pemilik kuda dan klub juga mengirim kuda-kuda terbaiknya2. Ini membuktikan keseriusan mereka untuk berpartisipasi, mengambil-bagian pada event yang penting ini," jelas Noviardi.
Penyelenggaraan pacuan ini, terangnya, bukan hanya semata untuk kepentingan komunitas. Tetapi, untuk kemajuan pacuan kuda di Tanah Air.
"Jadi tidak perlu menganggap IHRC atau komunitas sebagai pesaing atau kompetitor," jelas Noviardi Sikumbang.
Nomor puncak event ini adalah Kelas 3 Tahun Derby jarak 1600 meter, yang memperebutkan hadiah Piala Bupati Pangandaran dan hadiah uang sebesar Rp 75.000.000. Nomor paling bergengsi ini akan diikuti oleh sembilan ekor kuda. Yakni, Queen Milano (Jabar), Solo Eclipse (Jateng), Aviator (Jabar), Lyanna Nagari (Sulu), Mandela (Sulut), Panglima Sion (Sulut), Baldomire (Jateng), serta Darmaraja (Jabar) dan Bujangga Manik (Jabar).
Total hadiah uang yang disediakan pada Pacuan Piala Bupati Pangandaran ini lebih dari Rp250 juta, diperebutkan pada sebanyak 23 kelas yang dikompetisikan.
Tercatat adanya 158 ekor kuda yang berlaga, berasal dari 1. DKI Jakarta, 2. Jabar, 3. Jateng, 4. DIY, 5. Jatim, 6. Sumbar, 7. Sumut, 8. Sulut, 9. Sulsel, dan 10. NTT.