Psywar Yamaha kepada Ducati di MotoGP 2022: Percuma Banyak Pembalap Tapi Enggak Juara Dunia
Petinggi Yamaha, Lin Jarvis meminta Ducati untuk banyak belajar kepada Honda yang sukses berkat Marc Marquez bukan karena menang jumlah rider.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Kesuksesan menambah masa bakti Fabio Quartararo membuat Yamaha besar kepala.
Managing Director Yamaha, Lin Jarvis, bahkan menebar psywar yang ditujukan kepada tim pesaingnya utamanya, Ducati.
Dia meminta pabrikan Borgo Panigale untuk banyak belajar kepada Honda dan Marc Marquez.
Sebagaimana yang diketahui, Fabio Quartararo resmi memperpanjang kontraknya bersama Yamaha hingga 2024.
Baca juga: MotoGP Catalunya 2022: Lewati Prosedur Rumit, Operasi 3 Jam Marc Marquez Berjalan Lancar
Baca juga: MotoGP 2022, Enea Bastianini Pastikan Tetap Bersama Ducati Musim Depan
Yamaha jelas tak ingin kehilangan Fabio Quartararo yang pada musim lalu sukses meraih titel juara dunia.
Keberhasilannya mengikat El Diablo membuat Yamaha pede memanaskan persaingan gelar juara dunia MotoGP 2022.
Lin Jarvis bahkan secara tersirat menyindir Ducati yang percuma memiliki banyak rider namun tak mampu menggaransi gelar juara.
"Pada akhirnya kami di sini untuk menang. Jika ada pembalap yang menang itu yang terbaik, lihat saja Marquez bersama Honda," terang Lin Jirvis, seperti yang dikutip laman Sky Sport.
"Lebih baik memiliki pembalap yang memenangkan Kejuaraan Dunia daripada banyak pembalap yang melakukannya dengan baik tetapi tidak menang," tambahnya.
Ducati memang digawangi delapan pembalap. Jumlah tersebut dua kali lipat dari Yamaha.
Namun kenyataannya, hingga kini posisi rider pabrikan Italia itu masih di bawah Fabio Quartararo yang memimpin klasemen MotoGP 2022.
Yamaha mengambil contoh Marc Marquez lantaran sang rider memiliki kemiripan dengan Quartararo.
Keduanya sama-sama menjadi tukang gendong tim dengan presentase kemenangan paling tinggi.
Ducati memang menjadi tim pabrikan yang paling gencar dalam pengembangan kuda besinya.