Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Dari Marquez ke Quartararo, Rujukan Gaya Balap Rider di MotoGP 2022 Alami Perubahan

Rider tim satelit Yamaha, Andrea Dovizioso menyebut Fabio Quartararo sebagai acuan gaya membalap di pentas MotoGP 2022.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
zoom-in Dari Marquez ke Quartararo, Rujukan Gaya Balap Rider di MotoGP 2022 Alami Perubahan
TWITTER.COM/FABIOQ20
Fabio Quartararo (kiri) dan Marc Marquez (kanan) melakukan selebrasi seusai melakoni sesi kualifikasi MotoGP Spanyol 2019. 

TRIBUNNEWS.COM - Pembalap WithU Yamaha RNF, Andrea Dovizioso menyebut 'tren' gaya balap di MotoGP 2022 mengalami perubahan.

Jika seorang rider tak meniru apa yang dilakukan Fabio Quartararo, maka sulit untuk bersaing dalam perburuan gelar juara dunia MotoGP 2022.

Perubahan rujukan seorang rider mengendarai kuda besinya beralih dari yang sebelumnya condong kepada pembalap Repsol Honda, Marc Marquez.

Baca juga: MotoGP 2022, Alberto Puig Akui Menyesal Marc Marquez Absen di Tengah Musim

Pembalap Honda Spanyol Marc Marquez melakukan pemanasan jelang Grand Prix MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 24 April 2022. (Photo by GABRIEL BOUYS / AFP)
Pembalap Honda Spanyol Marc Marquez melakukan pemanasan jelang Grand Prix MotoGP Portugal di Sirkuit Internasional Algarve di Portimao pada 24 April 2022. (Photo by GABRIEL BOUYS / AFP) (AFP/GABRIEL BOUYS)

Andrea Dovizioso memiliki alasan yang kuat mengapa menjadikan Quartararo yang menggawangi Monster Energy Yamaha sebagai tolak ukurnya.

Maklum, dalam dua musim terakhir, rider berkebangsaan Prancis ini tampil sensasional. Bahkan musim lalu sukses menyandang status sebagai juara dunia MotoGP 2021.

Selain itu, Yamaha memiliki situasi yang tak enteng. Poros utamanya terletak pada pengembangan YZR-M1.

Tercatat dari empat pembalap di Yamaha, hanya Fabio Quartararo saja yang berhasil mengeluarkan kuda besi pabrikan Jepang itu secara optimal.

Berita Rekomendasi

"Setiap balapan di musim ini sulit. Ini menjadi musim terburuk saya karena tidak bisa bersaing di grid depan," jelas runner-up MotoGP 2019 ini, dikutip dari laman Motosan.

"Sejauh ini, M1 memang memiliki banyak masalah. Soal pengereman masih oke lah ya, namun tidak demikian dengan sektor lain," tambah pria yang pernah membela tum Repsol Honda.

Dinamis dan tak monoton dalam perkembangan gaya balap disadari benar oleh Dovi.

Sebelumnya, Marc Marquez banyak dijadikan rujukan rider-rider muda perihal bagaimana memacu kuda besi.

Maklum, soal taji dan prestasi, The Baby Alien tak perlu disangsikan lagi.

Sejak debut di kelas premier musim 2013, pembalap asal Catalan itu mengemas enam gelar juara dunia.

Hanya saja, kecelakaan highside yang menimpanya pada awal musim 2020 menjadi titik balik karier sang rider.

Saudara Alex Marquez itu kesulitan untuk kembali menemukan sentuhan terbaiknya, mengingat cedera lengan kanan belum sepenuhnya pulih 100 persen dalam medio dua tahun ini.

Sejumlah nama baru muncul membawa pamor yang kian kinclong untuk menyaingi Marc Marquez.

Satu yang paling konsisten adalah Fabio Quartararo.

Prestasinya sudah terbukti sahih di musim lalu. Dia menjadi transfer sukses dari Yamaha setelah memutuskan mendepak Valentino Rossi dari tim pabrikan di tahun 2021.

"Jika Anda (seorang rider) tidak memacu kuda besinya seperti Fabio (Quartararo), maka sulit untuk menjadi kompetitif," terangnya menegaskan.

(Tribunnews.com/Giri)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas