Pelatih Tunggal Putra Sebut Ginting Cs Perlu Bantuan Psikolog untuk Kalahkan Viktor Axelsen
Irwansyah, pelatih tunggal putra Indonesia menyebutkan bahwa Anthony Ginting dkk perlu bantuan psikolog untuk kalahkan Viktor Axelsen.
Penulis: Niken Thalia
Editor: Dwi Setiawan
TRIBUNNEWS.COM - Viktor Axelsen nampaknya masih menjadi momok menakutkan untuk di sektor tunggal putra.
Tak terkecuali tunggal putra asal Indonesia yang selalu kandas ketika bertemu dengan Viktor Axelsen.
Sejauh ini mulai Ginting, Jonatan, Shesar Hiren hingga Chico Aura belum mampu mengalahkan Viktor Axelsen.
Pelatih tunggal putra Indonesia, Irwansyah menyebutkan bahwa anak asuhnya perlu bantuan psikolog guna membekuk Viktor Axelsen.
Baca juga: Bersiap Comeback, Jalan Terjal Menanti Anthony Ginting di Denmark Open 2022
Bantuan psikolog itu diperlukan Ginting dan kolega untuk menguatkan pola pikir dan mental ketika berhadapan dengan Viktor Axelsen.
"Saya sudah bicarakan dengan PBSI kami mau ada seperti motivator atau psikolog untuk membentuk (mental mereka). Sebenarnya cara bermain pemain kita ini bisa bersaing dengan Viktor, semua 50:50," kata Irwansyah menerangkan dilansir Kompas.com.
Pasalnya Irwansyah menyoroti anak asuhnya ketika mentas di lapangan melawan Axelsen, ada beberapa pikiran yang mengganggu.
"Terkadang ada pikiran 'duh tidak bisa tembus, bagaiman ya'. Jadi, untuk mendobraknya harus lebih tahan dari pola pikirannya," terang Irwansyah.
Ini menunjukkan bahwa ketika pemain bertarung di lapangan tidak hanya mengandalkan skill bagus atau tidak.
Terkadang pola pikiran itu juga mempengarungi performa pemain.
Untuk itu Irwansyah menyebut Ginting dkk perlu bantuan psikolog untuk menahan dan mengatur pola pikirnya.
Irwansyah menerangkan bahwa sebelumnya PBSI telah ada psikolog yang membantu.
Hanya saja pelatih tunggal putra Indonesia itu menginginkan penjelasan yang lebih spesifik untuk Ginting cs.
"Di lapangan itu bukan masalah siapa yang lebih bagus, tetapi juga dari cara berpikir. Sebelumnya sudah ada psikolog, tetapi menurut saya harus lebih spesifik."