Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

ONE Fight Night 2 Di Akhir Pekan Nanti Bakal Suguhkan Laga Seru Xiong vs Lee

ONE Championship akan kembali menampilkan deretan aksi seni bela diri spektakuler lewat ONE Fight Night 2: Xiong vs. Lee III pada Sabtu pagi (1/10/202

Editor: Toni Bramantoro
zoom-in ONE Fight Night 2 Di Akhir Pekan Nanti Bakal Suguhkan Laga Seru Xiong vs Lee
Dok. One Champions
ONE Championship akan kembali menampilkan deretan aksi seni bela diri spektakuler lewat ONE Fight Night 2: Xiong vs Lee III pada Sabtu pagi (1/10/2022). 

Namun, Tayfun Ozcan memiliki modal untuk menghentikan kemenangan beruntun sang atlet Thailand. Petarung Belanda berdarah Turki ini punya stamina serta gaya bertahan yang bisa merepotkan lawan. Serangan baliknya pun bisa menjadi senjata utama untuk melengserkan Superbon.

Di sisi lain, Superbon memiliki berbagai senjata berbahaya termasuk tendangan tinggi seperti saat membuat Petrosyan terbujur kaku.

3. Pemilik Perdana Sabuk Submission Grappling

ONE Fight Night 2 juga akan mencetak sejarah karena menjadi saksi lahirnya Juara Dunia perdana ONE Championship dalam disiplin submission grappling.

Mikey Musumeci akan menghadapi Cleber Sousa akan saling membelit untuk memperebutkan sabuk ONE Flyweight Submission Grappling.

Keduanya telah bertemu dua kali di dua ajang grappling internasional dengan masing-masing mengantongi satu kemenangan.

Menarik ditunggu apakah siapa yang akan tercatat dalam sejarah ONE Championship sebagai atlet pertama yang meraih sabuk emas submission grappling.

BERITA TERKAIT

4. Calon Kontender di Atomweight dan Featherweight

Selain tiga laga Kejuaraan Dunia, ONE Fight Night 2 juga akan melahirkan calon penantang baru untuk sabuk emas ONE Women's Atomweight lewat laga Stamp Fairtex kontra Jihin Radzuan.

Pemenang dari laga ini bisa mendapat kesempatan menantang Angela Lee di masa mendatang.

Baik Jihin dan Stamp memiliki berbagai kemiripan. Keduanya masih berusia 24 tahun yang punya masa depan cerah dalam MMA. Selain itu, mereka juga sama-sama telah mengumpulkan delapan kemenangan.

Satu hal yang membedakan mungkin adalah gaya bertanding mereka. Meski berlatar belakang wushu, Jihin memiliki kemampuan ground ciamik. Sementara itu, Stamp berada pada spektrum yang berbeda karena ia lebih banyak mengandalkan pukulan, sikutan, serta tendangan ala Muay Thai.

Selain itu, penentuan kontender divisi featherweight MMA juga akan terjadi saat Martin Nguyen berhadapan dengan Ilya Freymanov. Pemenangan dari laga ini berpotensi menjadi penantang berikutnya bagi Tang Kai – sang penguasa baru takhta featherweight setelah mengalahkan Thanh Le.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas