Enam Atlet Renang Yang Menolak Pelatnas PB PRSI Bakal Dikenai Sanksi
Enam dari 23 perenang, absen dari latihan pelatnas renang persiapan SEA Games Kamboja 2023.
Editor: Toni Bramantoro
NOC Indonesia juga menyesalkan para perenang yang belum mau bergabung karena alasan tertentu. Komite Executive NOC Indonesia, Arlan Lukman berharap para perenang bisa bergabung untuk mengikuti arahan pelatih.
"Pelatnas kali ini agak berbeda karena sesuai DBON menuju prestasi di Olimpiade 2024, 2028 dan 2032. Jika memang belum mau bergabung, masih bisa berlatih di klub masing-masing dan kemudian mengikuti seleknas kembali di Februari 2023. Selain itu ada time trial yang digelar setiap 2 bulan," urai Arlan.
Pada intinya, dari NOC dan tim review akan bekerjasama dengan Kemenpora dan KONI Pusat akan memilih atlet terbaik untuk dikirim pada multi event terdekat seperti SEA Games 2023 dan Asian Games 2022.
"Jika tidak ikut pelatnas dan tidak ada datanya, bagaimana kita menilainya. Jadi menyayangkan kepada para perenang yang mangkir dari pelatnas," kata Arlan.
Sebelumnya melalui surat bernomor 505/SJN.X.2022 Hal Pengunduran Diri Dari Pelatnas Renang bertanggal 28 Oktober 2022, PB-PRSI telah mengirim surat tersebut kepada Pengprov PRSI yang menyatakan bahwa enam perenang yang dipanggil ke Pelatnas PRSI hingga batas waktu yang ditentukan tidak memberi konfirmasi untuk kesediaan bergabung pada Pelatnas Renang.
Untuk itu, keenam perenang tersebut dinyatakan mengundurkan diri sebagai atlet Pelatnas, sehingga kepada keenam atlet renang tersebut tidak berhak mendapat fasilitas Pelatnas yang disediakan pemerintah.
Untuk itu, PB-PRSI sedang mempertimbangkan memberikan sanksi kepada keenam atlet tersebut sesuai dengan peraturan yang ada.