Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Arsjad Rasjid: Tugas Atlet Berkompetisi, Pembinaan Urusan PB Perpani

Cabang olahraga panahan tidak boleh kalah dengan cabor bulu tangkis yang menjadi langganan emas olimpiade dan cabor berprestasi lainnya.

Penulis: Wahyu Aji
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Arsjad Rasjid: Tugas Atlet Berkompetisi, Pembinaan Urusan PB Perpani
Dokumentasi AR
Ketua Umum KADIN Indonesia Arsjad Rasjid mencoba busur panah pada pembukaan Kejuaraan Panahan Junior 2022 di Yogyakarta. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Talenta atlet berbakat cabang olahraga (cabor) panahan yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia terus lahir.

Untuk mengantarkan atlet berbakat panahan hingga berprestasi dan mengharumkan nama bangsa membutuhkan komitmen dan konsistensi.

Hal ini berkaitan dengan pola pembinaan berjenjang, akselerasi prestasi, maupun sponsorship.

Demikian pun perhatian terhadap masa depan atlet sehingga ekspektasi talenta muda terhadap cabor panahan tetap terjaga.

Demikian intisari yang disampaikan bakal calon Ketua Umum PB Perpani Arsjad Rasjid di sela-sela kesibukannya sebagai CEO Indika Energy sekaligus Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia di Jakarta, Kamis (8/12/2022).

Arsjad mengatakan, cabor panahan tidak boleh kalah dengan cabor bulu tangkis yang menjadi langganan emas olimpiade dan cabor berprestasi lainnya, seperti angkat besi, panjat tebing, maupun atletik di kancah internasional.

Baca juga: Perjuangan Para Atlet Panahan Setiawan Diceritakan Pelatih Tri Sugeng Purwanto

Supremasi cabor panahan telah dirintis para legenda, tiga srikandi panahan di olimpiade Seoul pada 1988.

Berita Rekomendasi

Warisan prestasi tersebut harus dilanjutkan dengan serangkaian strategi dan program demi melahirkan atlet panahan yang berprestasi secara berjenjang dan berkelanjutan pada semua kancah olahraga yang diikuti.

Untuk mencapai puncak prestasi, lanjut Arsjad, PB Perpani wajib menyelenggarakan program pembinaan berjenjang yang berorientasi pada prestasi baik di tingkat daerah maupun nasional.

Pusat-pusat pembinaan di daerah menyerap talenta muda atlet panahan untuk dibimbing dan ditempa menjadi atlet andal, yang bakal diseleksi melalui sistem kompetisi berjenjang hingga melahirkan atlet yang siap bertanding di kancah internasional.

Baca juga: Momen Mengharukan Saat Setiawan Disambut Tangis Para Atlet Panahan Indonesia ASEAN Para Games 2022

Dengan menghidupkan pusat pembinaan dan kompetisi berjenjang, industri cabor panahan dengan sendirinya akan lahir dan menjadi ekosistem ekonomi yang menunjang keberlanjutan cabor panahan.

“Tugas seorang atlet adalah berlatih dan berkompetisi. Jangan lagi mereka dibebankan dengan persoalan klasik tidak ada anggaran, hingga mereka juga harus mengeluarkan biaya sendiri. Biarkan mereka fokus berkompetisi dan hidup dengan tenang setelah masa pensiun nantinya. Mereka telah mempertaruhkan hidupnya untuk berkompetisi mengharumkan nama bangsa, jadi kita perlu pikirkan juga masa depan mereka,” ujarnya dalam keterangan yang diterima, Sabtu (17/12/2022).

Arsjad menambahkan, akselerasi prestasi dapat dilakukan melalui metode pembinaan berbasis sport science.

Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut bukan lagi asing mengingat talenta alamiah atlet harus diasah semaksimal mungkin sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan di bidang olahraga.

PB Perpani harus siap dengan reformasi kurikulum pembinaan yang terbuka pada sport science.

Di sisi lain, atlet juga membutuhkan jam terbang, terutama berkompetisi di negara lain untuk mengukur daya saing dan prestasi dengan atlet-atlet berprestasi dari negara-negara lain.

Dalam beberapa kompetisi panahan, atlet Indonesia harus menerima kenyataan kalah dalam hitungan poin hanya karena belum menguasai arah angin. Padahal, dari sisi kemampuan, daya saing atlet nasional tidak kalah dari negara-negara lain.

“Kita kan sudah tahu peta atlet pesaing di kancah dunia. Kita juga sudah tahu target utama adalah emas olimpiade di Paris nanti. Mari kita perbanyak jam tanding internasional atlet-atlet kita. Mereka juga perlu berlatih di Paris supaya bisa kenal medan di sana. Jangan sampai kita kalah karena kita biarkan atlet kita tanpa persiapan yang matang,” katanya.

Menurut Arsjad, hal penting lainnya dari keberlanjutan cabor panahan yang berprestasi adalah adanya dukungan sponsorship.

Selain membangun ekosistem cabor panahan yang secara perlahan akan menghidupkan diri sendiri, penyelenggaraan pembinaan cabor panahan yang diemban oleh PB perpani membutuhkan dukungan modal.

Hal ini dapat ditempuh dengan cara kerja sama sponsorship bersama sejumlah filantropi dan perusahaan yang peduli dengan nasib olahraga di Indonesia.

“Salah satu indikator negara yang kuat adalah olahraga yang berprestasi. Semua negara berlomba-lomba mendorong lahirnya atlet-atlet yang berprestasi, menjadi superstar, dan legenda untuk semua cabang. Panahan telah merintis jalan menuju ke sana, kita harus ciptakan superstar dan legenda-legenda panahan Indonesia,” katanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas