Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun Sport

Agar Tak Sepi Penonton, MotoGP 2023 Butuh Rider yang Mampu Ciptakan Hegemoni

Mantan pembalap MotoGP asal Italia, Giacomo Agostini, menilai MotoGP 2023 butuh rider yang mampu mendominasi jalannya kejuaraan dunia agar tak hambar.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in Agar Tak Sepi Penonton, MotoGP 2023 Butuh Rider yang Mampu Ciptakan Hegemoni
Toshifumi KITAMURA / AFP
Pembalap Red Bull KTM Factory Racing Afrika Selatan Brad Binder (kiri) dan pembalap Spanyol Repsol Honda Marc Marquez (kanan) mengambil tendangan sudut selama balapan MotoGP Grand Prix Jepang di Mobility Resort Motegi di Motegi, prefektur Tochigi pada 25 September 2022 . 

TRIBUNNEWS.COM - Legenda MotoGP asal Italia, Giacomo Agostini, menilai kejuaraan dunia balap musim 2023 membutuhkan lebih dari sebuah terobosan untuk meningkatkan kembali pamornya.

Satu di antara yang dibutuhkan penikmat MotoGP 2023 agar mau berbondong-bondong mendatangi sirkuit ialah kehadiran rider yang mampu menciptakan sebuah 'hegemoni' balapan.

Artinya, rider tersebut mampu mendominasi jalannya race dan konsisten untuk naik podium.




Lewat kacamata Giacomo Agostini, tak ada yang salah dalam satu musim MotoGP terdapat pembalap yang berbeda meraih kemenangan di setiap serinya.

Baca juga: MotoGP 2023 - Punya Ide Rintis Bisnis Restoran, Johann Zarco Gaet Jack Miller dan Zidane

Namun apakah itu menjadi entertain bagi penikmat MotoGP?. Menurut Agostini tidak.

MotoGP 2023 membutuhkan seorang rider yang benar-benar superior agar ajang balap Grand Prix roda dua ini kembali menarik bagi penonton.

“Balapan MotoGP memang menarik dari segi teknis dan pengembangan (motor) jika ada banyak pembalap yang mampu meraih kemenangan di setiap serinya," buka Giacomo Agostini, dikutip dari laman La Gazzetta dello Sport.

BERITA TERKAIT

"Tetapi apakah ini yang diinginkan oleh penonton dengan banyak rider bergonta-ganti naik podium utama (kemenangan)?." sambung legenda MotoGP asal Italia tersebut.

"Jawabannya tidak, bagi saya kebutuhan akan seorang rider super jauh lebih penting. Ini tak hanya menjadi daya pikat bagi MotoGP, namun berbicara keberlangsungan sebuah kejuaraan," paparnya.

Sejak ajang balap diperkenalkan, MotoGP memang menghadirkan deretan pembalap yang dikenal memiliki dominasi mutlak.

Pebalap Italia, Francesco Bagnaia (kanan) merayakan saat ia memenangkan gelar Kejuaraan Dunia setelah balapan Grand Prix MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, pada 6 November 2022.
 (Photo by JOSE JORDAN / AFP)
Pebalap Italia, Francesco Bagnaia (kanan) merayakan saat ia memenangkan gelar Kejuaraan Dunia setelah balapan Grand Prix MotoGP Valencia di arena pacuan kuda Ricardo Tormo di Cheste, dekat Valencia, pada 6 November 2022. (Photo by JOSE JORDAN / AFP) (AFP/JOSE JORDAN)

Sebut saja Valentino Rossi, yang sejauh ini masih menjadi pemegang podium terbanyak. Sekalipun dia sudah gantung helm.

Kemudian, seorang Marc Marquez yang diketahui memiliki gaya balap agresif menjadi anomali tersendiri.

Meski belum bisa menyamai prestasi milik The Doctor, namun dia mampu menghadirkan sebuah entertaint

Tidak bisa dipungkiri, Marquez mampu menciptakan dominasi di ajang MotoGP sejak dia kali pertama debut di kelas para raja.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas