Arab Saudi Siapkan Dana Rp 300 Triliun Buat Akuisisi Balapan Formula 1
Arab Saudi menyiapkan dana untuk mengakuisisi F1 sebesar US$ 20 miliar atau setara dengan Rp 300 triliun
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
"Tapi bukan pilihan saya untuk berada di sini. Olahraga telah mengambil pilihan untuk berada di sini," kata sang pebalap.
Pada tahun 2021, PIF mengakuisisi klub sepak bola Liga Utama Inggris, Newcastle United FC. Kerajaan telah mendukung liga golfnya sendiri untuk menyaingi PGA.
Pada bulan Januari, legenda sepak bola Cristiano Ronaldo menjadi pemain dengan bayaran tertinggi di dunia sepak bola ketika ia diperkenalkan dengan klub barunya Al Nassr dari Arab Saudi.
Terjun ke dunia olahraga telah dikritik oleh banyak aktivis sebagai bentuk "pencucian olahraga" untuk mengalihkan perhatian dari catatan hak asasi manusia kerajaan.
Langkah tersebut merupakan bagian dari upaya Putra Mahkota, Mohammed Bin Salman untuk mendiversifikasi ekonomi negara dari ketergantungannya pada petrodolar dan mendorong warga Saudi untuk membelanjakan pendapatan mereka di dalam negeri.
Mengakuisisi klub F1 yang mewah akan menjadi dorongan bagi Arab Saudi, yang sedang membangun trek balap di kota Qiddiya dekat Riyadh, yang dimaksudkan sebagai pusat hiburan yang akan selesai pada tahun 2030.
Empat balapan F1 akan berlangsung di Teluk tahun ini, dua di Bahrain, diikuti Arab Saudi pada Maret.
Arab Saudi juga mengalami peningkatan persaingan dalam hiburan olahraga dari negara-negara tetangga seperti UEA, dan baru-baru ini Qatar, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022. (Barratut Taqiyyah Rafie/Kontan)
Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul "Arab Saudi Ingin Akuisisi F1, Dana yang Disiapkan Capai Rp 300 Triliun"