3 Fakta Menarik Final Proliga 2023: LavAni, Bhayangkara Presisi & STIN BIN Menatap Sejarah Baru
Sejarah baru dipastikan tercipta dari sektor putra final Proliga 2023 nanti. Entah LavAni, Bhayangkara Presisi, dan STIN BIN yang jadi juara.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Meski sektor putra dan putri belum menemukan siapa yang mengantongi tiket grand final Proliga 2023, namun sejumlah fakta menarik dipastikan tercipta pada laga puncak nanti.
Khususnya dari sektor putra, grand final Proliga 2023 yang akan berlangsung di GOR Amongrogo, Yogyakarta, 19 Maret, dapat menjadi saksi bisu lahirnya sejarah baru.
Dari sektor putra, dua tiket final diperebutkan oleh tiga tim, yakni Jakarta LavAni Allo Bank, Jakarta Bhayangkara Presisi, dan Jakarta STIN BIN.
Baca juga: Klasemen Final Four Proliga 2023 Putra & Putri Jelang Seri Solo: LavAni dan Bandung BJB Perkasa
Sedangkan Surabaya BIN Samator dipastikan sudah tertutup peluangnya.
Dari tim putri, keempat tim yang melaju ke final four, meliputi Bandung BJB Tandamata, Jakarta BIN, Jakarta Pertamian Fastron dan Gresik Petrokimia Pupuk Indonesia, masih memiliki peluang yang sama besarnya untuk tampil di Jogja nanti.
Artinya, final four Proliga 2023 Solo 9-12 Maret di GOR Sritex Amongrogo menjadi penentu dua tim mana yang akan melangkah ke laga final.
Terlepas dari itu, berikut fakta menarik untuk grand final Proliga 2023 sektor putra yang dirangkum dari berbagai sumber.
1. Jakarta LavAni Allo Bank Diambang Back to Back
Jika LavAni berhasil menutup pagelaran kompetisi bergengsi bola voli Indonesia lewat raihan titel juara, dipastikan sejarah baru akan tercipta.
Jakarta LavAni Allo Bank tak semata kembali merajai Proliga 2023, namun juga mengulang prestasi Samator.
Terakhir kali klub bola voli yang mampu menyabet gelar juara Proliga dua musim beruntun ialah Samator di musim 2018 dan 2019.
Uniknya, Leandro Martins dan kolega mampu menorehkan tintas emas tersebut dalam dua musim saja keikutsertaanya di Proliga.
Tentu ini menjadi sejarah baru sepanjang gelaran Proliga berlangsung, tidak ada tim yang berstatus debutan mampu menjadi juara dua musim beruntun.
2. Tim Debutan Patahkan Mitos
Sebagaimana yang diketahui, hanya segelintir tim yang mampu mematahkan mitos tim debutan mampu berbicara banyak di Proliga. Salah satunya ialah LavAni.
Musim lalu tim yang masih bernama Bogor LavAni menjadi tahun perdananya ambil bagian di pentas Proliga. Namun siapa yang menyangka, LavAni mampu menutup musim dengan titel juara.
Pun Bhayangkara Presisi dan STIN BIN di Proliga 2023 ini. Dua tim Ibu Kota tersebut membuktikan kualitasnya meski musim ini menjadi tahun pertama ambil bagian di kompetisi elite voli Tanah Air.
Mereka berhasil melaju ke babak final four dan berpeluang besar untuk melanjutkan jejaknya ke babak grand final.
Stigma debutan yang dipandang tim hore kini berangsur pudar dalam dua musim terakhir penyelenggaraan Proliga.
Namun tidak bisa dipungkiri, baik Jakarta Bhayangkara Presisi dan Jakarta STIN BIN diperkuat deretan pemain berlabel Timnas Indonesia.
3. Ulang Prestasi LavAni
Jika Bhayangkara Presisi atau STIN BIN berhasil menggapai laga punca dan menjadi juara, maka dipastikan sejarah baru tercipta.
Untuk pertama kali dalam dua musim beruntun juara Proliga merupakan klub voli yang berstatus debutan.
LavAni menjadi tim pertama yang mengukir catatan tersebut di Proliga 2022.
Bisa dikatakan, Proliga 2023 menjadi musim terpahit bagi Samator.
Mereka mengalami degradasi prestasi yang nampak jelas jika dikomparasikan dengan musim lalu.
Tepatnya di Proliga 2022, klub voli asal Jawa Timur ini berhasil mengamankan tiket final, meski harus puas mengakhiri kejuaraan di urutan kedua.
Namun musim ini, Rivan Nurmulki dkk bahkan dipastikan tak lolos ke laga puncak. Tentu prestasi ini bukan hal yang membanggakan bagi tim voli pemegang titel juara terbanyak di Proliga (7).
Terakhir kali Samator mengukir pencapaian serupa gagal ke laga final terjadi pada musim 2017.
(Tribunnews.com/Giri)