Kostum Unik Suporter Bhayangkara Presisi di Final Four Proliga 2023 Solo, Usung Tema Suku Apache
Suporter Bhayangkara Presisi asal Solo usung tema suku Apache saat mendukung Rendy Tamamilang dkk saat lawan LavAni di final four Proliga 2023.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Drajat Sugiri
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rochmat Purnomo
TRIBUNNEWS. COM, SOLO - Hari kedua Final Four Proliga 2023 Solo menyajikan pertarungan seru antara Jakarta Bhayangkara Presisi vs Jakarta LavAni Allo Bank, pada Jumat (10/3) mulai pukul 19.15 WIB.
Jakarta Bhayangkara Presisi mendapat dukungan langsung komunitas suporter yang berasal dari Solo.
Suporter yang beranggotakan 4 orang ini menggunakan kostum unik untuk mendukung tim favoritnya Jakarta Bhayangkara Presisi.
Salah satu suporter tersebut, Gewek menjelaskan tema kostum yang digunakanya.
Menurutnya kostum ini diberi nama Spartan yang hasil kolaborasi dari suku Apache.
Baca juga: Hasil Proliga 2023 - Libas Jakarta BIN, Pertamina Fastron Butuh 1 Poin untuk Segel Tiket Grand Final
Ia sendiri merupakan pemroduksi kostum unik yang saat ini digunakan untuk mendukung Jakarta Bhayangkara Presisi.
"Kami dari komunitas Aboncu, salah satu komunitas yang berada di Gabutan, Joyosuran, Kecamatan Pasar Kliwon," ucap Gewek kepada Tribunnews.
"Kami satu komunitas sepakat mendukung Jakarta Bhayangkara Presisi, " lanjutnya.
"Nama kostumnya kami adalah Spartan yang hasil dari kolaborasi Suku Apache, " jelas Gewek.
Lebih lanjut, Gewek berharap kreativitasnya ini dapat ditiru oleh suporter di tanah air.
Pasalnya kreativitas ini sebagai tanda kedewasaan suporter dalam mendukung tim kebanggaannya.
"Kebetulan kita punya satu kreativitas sebagai bentuk kedewasaan suporter untuk mendukung sebuah tim, " tandas Gewek.
Jakarta Bhayangkara Presisi sendiri kini menduduki posisi kedua dengan raihan 89 angka.
Mereka wajib meraih kemenangan di laga sisa untuk menghindari risiko gagal ke Grand Final Proliga 2023.
Seandainya, Rendy Tamamilang cs kalah dari LavAni (3-0/3-1) dan meraih kemenangan atas Samator (3-0/3-1), maka koleksi poinnya ialah 11.
Hasil di atas masih riskan bagi Jakarta Bhayangkara Presisi, karena STIN BIN menjadi pesaing dalam perebutan tiket Grand Final.
Skenario terburuk bagi Bhayangkara Presisi untuk lolos ke final, mereka wajib menang dari Samator dengan skor mutlak. Dan kalah dari LavAni (3-2).
Dengan demikian, Rendy Tamamilang dan kolega bisa mengumpulkan 12 poin, yang artinya tak mungkin disalip oleh STIN BIN. (*)